Guru Ungkap Rasa Frustasi, Bangladesh Memperpanjang Penutupan Sekolah Sebab Lonjakan Kasus COVID-19

7 Februari 2022, 09:11 WIB
Ilustrasi guru. /REUTERS/Jim Young

ZONABANTEN.com - Pemerintah Bangladesh beberapa waktu yang lalu mengumumkan keputusan mereka untuk memperpanjang penutupan sekolah.

Hal ini dilakukan sebab penyebaran kasus COVID-19 yang kian melonjak di negara itu, dan sebagian besar karena varian virus corona omicron yang dikabarkan sangat mudah menular.

Penutupan sekolah awalnya dikabarkan hanya dua minggu, hingga 6 Februari 2022. Namun pada hari Rabu lalu Menteri Pendidikan Bangladesh, Dipu Moni mengatakan penutupan akan diperpanjang dua minggu lagi.

Pengumuman itu disambut dengan ungkapan kekecewaan oleh beberapa guru dan ahli.

Baca Juga: Hasil Juventus vs Verona, Serie A, Review: Dusan Vlahovic Cetak Gol Debut Bersama Si Nyonya Tua

Salah satunya di sebuah sekolah di daerah Moghbazar, Dhaka, dimana para guru mengungkapkan rasa frustrasinya karena harus memulai kembali kelas online untuk 500 siswa mereka.

Mizanur Rahman, seorang guru di Provati Bidya Niketon, mengungkapkan perasaannya kepada kantor berita The Associated Press. “Siswa tidak mendapatkan pelajaran dengan cara yang sama secara online seperti di kelas. Sangat penting menggunakan bahan ajar untuk membantu mereka mendapatkan pemahaman dengan jelas,” ungkap Mizanur Rahman.

Ia juga menyampaikan bahwa ketika siswa datang ke sekolah dan berinteraksi dengan teman mereka, hal Itu akan mengembangkan pikiran mereka dan menambah pengetahuan.

Selain itu dengan adanya perpanjangan penutupan sekolah di Bangladesh, hal tersebut menimbulkan berbagai kritikan dan pertanyaan dari publik.

Baca Juga: Hasil Real Madrid VS Granada: Asensio Amankan Tiga Poin Untuk El Real

Hal ini disebabkan pemerintah Bangladesh yang masih memberikan izin untuk berbagai acara bisnis seperti pameran dagang yang dilaksanakan selama bulan Januari lalu, dimana hal tersebut dikabarkan dikunjungi oleh ribuan orang.

Tidak hanya itu, media setempat juga mengabarkan akan ada event lainnya yang akan diselenggarakan di bulan Februari dan kemungkinan akan menarik ribuan pengunjung lagi.

Sementara itu Bangladesh telah melaporkan lebih dari 1,8 juta kasus COVID-19 dan sekitar 28.000 kematian sejak pandemi dimulai.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler