Rusia dan China Bertemu Bahas Konflik Ukraina, Tanda Perang Dunia 3 akan Dimulai?

6 Februari 2022, 18:23 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Beijing Jumat, 2 Februari 2022 /Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS /

ZONABANTEN.com - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Beijing pada hari Jumat, 4 Februari 2022.

Pertemuan antara kedua pemimpin negara adidaya tersebut salah satunya membahas krisis yang terjadi di perbatasan Ukraina.

Dalam kesempatan tersebut Presiden China Xi Jinping menawarkan dukungan penuh untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dalam krisis yang terjadi di Ukraina.

Dilansir ZONABANTEN.com dari The New York Times pada Jumat, 4 Februari 2022, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu menjelang Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingan di Beijing.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Ratu Elizabeth II Dukung Camilla Menjadi Ratu Inggris Berikutnya

China menyatakan pihaknya mendukung penuh tuntutan keamanan Rusia di perbatasan Ukraina-Rusia tentang ancaman ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Timur Rusia.

“Pihak-pihak menentang perluasan NATO lebih lanjut dan menyerukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk meninggalkan pendekatan Perang Dingin yang diideologikannya,” kata Xi Jinping.

China juga menuduh Amerika Serikat sebagai pihak yang memicu protes di Hong Kong dan mendorong gerakan kemerdekaan di Taiwan.

Lebih lanjut, China menyatakan bahwa dunia tidak boleh dibagi menjadi dua blok kekuatan seperti era perang dingin anatara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Baca Juga: Ulang Tahun, Jisung NCT Beri Kado Istimewa untuk Fans, Suara Beratnya yang Merdu Banjir Pujian

Sementara Rusia beranggapan Amerika Serikat hanya menjadikan Krisis Ukraina sebagai alat untuk menghambat perkembangan Rusia.

“Rusia dan China menentang upaya kekuatan eksternal untuk merusak keamanan dan stabilitas di wilayah mereka yang berdekatan,” menurut pernyataan yang dirilis oleh Kremlin.

Pertemuan keduanya terjadi pada saat meningkatnya ketegangan antara Blok Barat dan Rusia atas Ukraina.

Blok barat khawatir tindakan Putin yang mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina adalah ancaman invasi dan menignkatkan ketegangan di Eropa Timur.

Baca Juga: AS Klaim Pasukan Rusia Sudah Pada Tingkat 70 Persen yang Dibutuhkan untuk Invasi Penuh ke Ukraina

Setelah pertemuan tersebut, mereka menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

Krisis yang terjadi di perbatasan antara Ukraina dan Rusia tersebut sudah terjadi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2014 yang berujung dicaploknya semenanjung krimea oleh Rusia.

Lebih dari 14.000 orang tewas dalam pertempuran di wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Donbas, dan setidaknya dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Sejauh ini Rusia telah mengerahan lebih dari 100.000 personil tentara Rusia di perbatasan Ukraina, sebagai bentuk antisipasi jika Ukraina bergabung menjadi anggota NATO kemudian melakukan operasi militer merebut kembali Semenanjung Krimea, wilayah yang telah direbut Rusia pada tahun 2014.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler