Putri Charlene dari Monako Ternyata Tak Hidup Seperti di Negeri Dongeng

30 Januari 2022, 14:54 WIB
Putri Charlene dari Monako harus menjalani kehidupan sulit setelah menikah /REUTERS/Carlo Allegri

ZONABANTEN.com - Jika Putri Salju dan Putri Tidur pada akhirnya mendapatkan kehidupan bahagia, maka cerita berbeda dialami oleh Putri Charlene dari Monako.

Tahun lalu adalah tahun terberat bagi Putri Charlene dari Monako. Tak hanya karena kondisi kerajaan yang berperang melawan Covid-19, kehidupan pernikahan Putri Charlene pun sedang menjadi sorotan.

Dunia menunggu saat Putri Charlene dari Monako kembali ke hadapan publik. Tetapi pada bulan Desember kemarin, ia menyatakan bahwa dirinya belum pulih.

Baca Juga: Korea Utara Tembakan Satu Rudal ke Laut Lepas

Pada tahun 2007, Charlene yang sebenarnya berasal dari Afrika Selatan, harus pindah ke Monaco karena tunangannya, Pangeran Albert II menginginkannya menjadi putri masa depan Monaco.

Sebagai calon putri, ia harus ke Monaco dan merasakan negara itu. Tetapi tidak seperti ekspektasi, Charlene tidak pindah ke istana, melainkan di sebuah apartment kecil dimana ia mulai melihat rakyatnya di sana.

Tetapi setibanya di negara itu, Charlene tidak mendapatkan sambutan yang hangat. Pada tahun 2011 saat dia menikah, Charlene bahkan mengaku bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan rakyatnya.

Charlene selalu diawasi, apalagi dengan sejarah masa lalu suaminya yang penuh kontroversi, dan kekhawatiran terhadap kondisi rumah tangga mereka.

Baca Juga: Son Dam Bi Unggah Foto Ketika Pilates, Penggemar Menduga Untuk Persiapan Menjelang Pernikahannya

Setiap tahun Charlene dan Albert selalu merayakan pesta informal di sebuah taman. Tetapi bagi Charlene itu adalah tempat melarikan diri karena ia dapat melakukan hal yang ia sukai seperti berkebun, memberi makan hewan, dan memakai celana jeans.

Charlene adalah seorang mantan atlet renang, yang kemudian terpaksa harus seperti layaknya putri salju. Bahkan dia membutuhkan seorang teman untuk bisa menata rambut dan make up nya.

Tetapi untungnya Charlene adalah orang yang cepat belajar. Ketika Giorgio Armani memintanya menjadi ambasador selama dua tahun, Charlene dapat dengan cepat beradaptasi.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Segera Adakan Pertemuan untuk Normalisasi Hubungan

Hasilnya ia menjadi semacam ikon mode bagi negara itu. Selera gayanya mudah diadaptasikan dengan pilihan berani oleh banyak orang.***

 

Editor: Bunga Angeli

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler