Tampilkan Prank Penculikan Selebritis oleh Tentara ISIS Palsu, Sebuah Acara TV Dilarang Pemerintah Irak

4 Mei 2021, 17:43 WIB
Screenshot acara Rislan's Shooting, Tampilkan Prank Penculikan Selebritis oleh Tentara ISIS Palsu, Sebuah Acara TV Dilarang Pemerintah Irak /YouTube GMA News

ZONABANTEN.com – Pemerintah Irak melarang sebuah acara TV yang memicu kemarahan setelah menampilkan prank penculikan selebritis oleh tentara ISIS palsu, mengikatkan rompi bunuh diri palsu kepada mereka, dan memberi tahu mereka bahwa mereka akan dieksekusi.

Pemerintah mengatakan program tersebut melanggar aturan siaran setelah pemirsa mengeluh bahwa pertunjukan prank itu tidak nyaman dilihat, terutama karena kekerasan militan masih lazim di Irak.

Dalam acara lelucon berjudul 'Rislan's Shooting', selebriti yang ketakutan dibawa untuk mengunjungi keluarga Irak yang telah terlantar setelah melarikan diri dari ekstrimis.

Baca Juga: Kandasnya Kisah Cinta Bill Gates dan Melinda, Diawali Permainan Puzzle hingga Pernikahan 27 Tahun

Sesampainya di sana, peserta yang tertipu disergap oleh jihadis palsu dan diberitahu bahwa mereka akan dibunuh, sampai 'pasukan' datang untuk menyelamatkan dan mengakhiri tipuan tersebut.

Dalam satu pertunjukan, aktris bernama Nessma pingsan karena ketakutan setelah dipasangi rompi bunuh diri palsu.

Dalam episode lain, pesepakbola internasional Irak Alaa Mhawi, yang telah bermain 44 kali untuk negaranya, ditutup matanya sampai menangis ketakutan.

Tayangan tersebut menyebabkan skandal di Irak.

Baca Juga: Gugurkan Kandungan di Toilet, Karyawan Aeon Mall Sebut Tak Ingin Bebani Keluarga

“Ini bukan hiburan,” tulis Bilal al-Mosuli, seorang penduduk Mosul, yang memproklamirkan diri sebagai 'ibu kota' ISIS di Irak dari 2014 hingga 2017, di Twitter seperti dikutip ZONABANTEN.com dari Daily Mail.

Selama bertahun-tahun, acara prank selebriti telah menjadi pokok acara utama Ramadhan di saluran satelit Arab.

Tapi ini pertama kalinya program Irak menggabungkan formula tersebut dengan 'terorisme', yang masih menjadi ancaman nyata di Irak.

“Saya tidak melihat kesenangan apa yang bisa Anda dapatkan menyaksikan orang-orang ini disiksa dengan cara ini,'' tulis pemirsa lain di media sosial.

Terorisme masih menjadi fakta kehidupan di Irak.

Baca Juga: Hardiknas 2021, Plafon SDN Pondok Jagung Timur Tangsel Ambrol

Rumah dari apa yang disebut keluarga pengungsi dalam pertunjukan itu terletak di sabuk pertanian di luar Baghdad di mana sel-sel tidur ISIS masih mengintimidasi dan memeras penduduk setempat.

Seorang penulis acara tersebut, Dargham Abu Rghif, telah membela diri.

“Adegannya kasar tetapi... jika ISIS menang, artis akan menjalani kehidupan yang jauh lebih keras, dan semua orang Irak juga,'' tulisnya di Facebook.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler