Perdana Menteri Pakistan Banjir Kritikan Usai Sebut Jilbab Bisa Cegah Pelecehan Seksual

8 April 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi Wanita Berhjab. Perdana Menteri Pakistan Banjir Kritikan Usai Sebut Jilbab Bisa Cegah Pelecehan Seksual /Pixabay/vadiv666.dll

ZONABANTEN.com – Kelompok hak asasi mengatakan PM Pakistan menyalahkan pakaian wanita atas pemerkosaan

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, banjir kritikan setelah memberikan pernyataan bahwa mengenakan jilbab akan melindungi wanita dari pelecehan seksual dan tidak mengarahkan pria ke dalam godaan.

Ia membuat komentar tersebut pada hari Minggu, 4 April 2021 dalam obrolan langsung yang bertajuk "Perdana Menteri On Call With You" yang disiarkan oleh Televisi Pakistan milik negara di mana dia menjawab pertanyaan dari publik.

Baca Juga: Update Kurs Rupiah terhadap Dolar 8 April 2021: Rupiah Tergelincir Kian Dalam

Khan diketahui merupakan seorang bintang kriket yang dikenal sebagai playboy sebelum dia terjun ke politik dan menjadi religius yang taat.

Khan mengatakan wanita yang mengenakan kerudung tidak akan menggoda pria untuk melakukan serangan seksual, pernyataan yang menurut aktivis hak-hak wanita memaafkan pemerkosa dan menyalahkan wanita.

“Apa keseluruhan konsep mengamati jilbab? Agar tidak ada godaan di masyarakat. Setiap individu tidak memiliki kemauan atau kekuatan, jika Anda terus meningkatkan kecabulan di masyarakat dan jika Anda tidak peduli, maka ada dampak dari hal-hal seperti itu,” ujarnya seperti dikutip ZONABANTEN.com dari artikel Washington Post.

Baca Juga: Beri Kejutan Comeback Anniversary Ke-9, EXO Bikin Penggemar Terkejut Bahagia

Pernyataan tersebut menyebabkan keributan di antara kelompok-kelompok hak asasi Pakistan, yang mengatakan pernyataan misoginis seperti itu mempermalukan wanita dan memaafkan pemerkosa.

Komisi Hak Asasi Manusia independen Pakistan menyebut komentar Khan tidak dapat diterima dan mengerikan karena menyarankan jilbab dapat berisi serangan seksual.

“Ini tidak hanya menunjukkan ketidaktahuan yang membingungkan tentang di mana, mengapa dan bagaimana pemerkosaan terjadi, tetapi juga menyalahkan korban pemerkosaan,” kata Komisi Hak Asasi Manusia dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Cuka Ternyata Bisa Hilangkan Jamur pada Ruangan dan Perabotan, Ini Cara Paling Efektifnya

Ketua Komisi, Hina Jilani, adalah anggota The Elders, kelompok yang dibentuk pada 2007 oleh Nelson Mandela.

Komisi tersebut menuntut permintaan maaf dari Khan dan komitmen pemerintahannya akan menangani kasus pemerkosaan sebagai tindakan kekerasan.

Dalam acara panggilan tersebut, Khan juga menyerang Hollywood dan pusat bioskop India yang dikenal sebagai Bollywood sebagai pemasok konten cabul dan vulgar yang katanya berkontribusi pada pemerkosaan, tingkat perceraian yang tinggi, dan pecahnya unit keluarga di masyarakat.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Kamis 8 April 2021, Saksikan Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini

“Jika agama kita memberi kita konsep berjilbab, maka ada beberapa filosofi di baliknya dan filosofi itu adalah untuk menyelamatkan sistem keluarga dan melindungi masyarakat dari hal-hal seperti itu,” kata Khan.

Penasihat informasi Khan, Raoof Hasan, mengatakan pernyataan perdana menteri itu disalahartikan dan mengklaim bahwa dia menganjurkan pendekatan "holistik" untuk serangan seksual yang mencakup dampak hukum yang kuat bagi pemerkosa dan pemangsa seksual, serta upaya masyarakat secara keseluruhan untuk mencari solusi.

Pakistan telah diguncang oleh kasus serangan seksual tinggi, termasuk serangan pada bulan September terhadap seorang ibu yang diperkosa beramai-ramai di depan anak-anaknya setelah mobil mereka mogok di jalan raya pada malam hari.

Baca Juga: Kerahkan Enam Helikopter, BNPB Lakukan Penanganan Darurat Bencana NTT

Keesokan harinya seorang petugas polisi senior mempertanyakan mengapa wanita itu sendirian, tidak memeriksa bensin sebelum bepergian atau memilih jalan yang lebih ramai.

Dalam enam bulan pertama tahun lalu, hampir 1.500 anak-anak dilecehkan secara seksual di Pakistan, menurut Sahil, sebuah badan amal yang memantau dan memerangi pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Angka-angka tersebut hanya mewakili yang dilaporkan di lebih dari 80 publikasi nasional, provinsi dan regional yang dipantau oleh organisasi.

 

Baca Juga: Mudah Banget! Cara Mendaftar ke Pelatihan Digital Talent Scholarship

Kritikus mengatakan pernyataan Khan mencerminkan patriarki Pakistan dan budaya impunitas.

"Sangat disayangkan bahwa perdana menteri tampaknya tidak memahami betapa rentan dan tidak amannya wanita dalam masyarakat ini," tulis analis politik dan penulis, Zahid Hussain.

Baca Juga: Mau Dapat Star Generals Backpack ? Segera Klaim Kode Redeem FF 8 April 2021!

“Kegagalan penegakan hukum kami, serta budaya impunitas yang berlaku yang membuat wanita tidak aman,” lanjutnya.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: The Washington News

Tags

Terkini

Terpopuler