Tradisi Mitoni Dilakukan Saat Kehamilan Berapa Bulan? Berikut Penjelasan Serta Makna di Baliknya

- 23 Desember 2023, 09:51 WIB
Tradisi Mitoni dalam adat Jawa
Tradisi Mitoni dalam adat Jawa /@aurelie.hermansyah/Instagram

ZONABANTEN.com - Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah Mitoni, bukan? Sebenarnya, apa itu tradisi Mitoni? Dirayakan pada kehamilan berapa bulan? Mitoni merupakan sebuah tradisi khas Jawa, memiliki keunikan tersendiri saat dirayakan pada berbagai bulan kehamilan. Meskipun tidak ada aturan baku, banyak keluarga memilih mengadakan Mitoni menjelang kelahiran bayi, umumnya pada trimester ketiga kehamilan.

Acara Mitoni ini juga dijadikan sebagai simbol saatnya keluarga merayakan awal kehidupan baru yang akan segera bergulir.

Mitoni Dirayakan pada Kehamilan 7 Bulan

Tradisi mitoni biasanya dilakukan pada bulan ke tujuh kehamilan.

Perayaan ini merupakan upacara tradisional Jawa yang bertujuan untuk memberikan doa dan harapan agar proses kehamilan berjalan lancar dan bayi yang akan lahir dapat tumbuh dengan sehat.

Mitoni dilakukan pada usia kehamilan tujuh bulan karena dalam tradisi Jawa, angka tujuh dianggap memiliki makna spiritual dan mistis.

Pada bulan ke tujuh kehamilan, dipercayai bahwa janin sudah cukup matang dan memiliki kesempurnaan tertentu.

Sehingga, Mitoni dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memohon perlindungan, kesejahteraan, dan kelancaran proses kelahiran.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Uang Panai dalam Tradisi Pernikahan Padang: Sejarah, Makna, dan Filosofi

Selain itu, beberapa orang meyakini bahwa pada usia kehamilan tujuh bulan, janin mulai mendengar dan merespons stimulus dari luar, termasuk doa-doa dan harapan-harapan yang disampaikan selama upacara mitoni.

Oleh karena itu, upacara ini dianggap sebagai langkah penting dalam persiapan spiritual dan sosial menjelang kelahiran anak.

Makna Mitoni

Pada intinya, Mitoni merupakan persembahan doa untuk kelancaran kelahiran dan kehidupan baru.

Beberapa simbol dalam Mitoni mencerminkan makna mendalam, yaitu:

1. Siraman Air

Air yang digunakan dalam siraman melambangkan kesucian dan keberlanjutan kehidupan.

Proses siraman menjadi simbol pembersihan dan persiapan menyambut kehadiran si bayi.

2. Tanaman dan Bunga

Penyajian tanaman dan bunga memiliki makna kesuburan dan keindahan hidup.

Baca Juga: Calon Pengantin Wajib Tahu! Ini Makna Kembar Mayang dalam Tradisi Pernikahan Jawa, Awas Jangan Keliru

Tanaman yang dipilih biasanya memiliki nilai simbolis terkait pertumbuhan dan kehidupan yang subur.

3. Kenduri

Bagian penting dari Mitoni adalah kenduri, di mana keluarga dan kerabat berkumpul untuk merayakan kehidupan.

Makanan yang disajikan mencerminkan keberagaman budaya dan kesyukuran atas kelahiran yang akan datang.

4. Simbol-simbol Lainnya

Selain itu, adakalanya diadakan pementasan wayang kulit atau tarian tradisional sebagai ekspresi seni yang mengiringi prosesi Mitoni.

Meskipun terlahir dari tradisi kuno, tradisi ini tetap dijaga keberlanjutannya di tengah modernisasi. 

Sejumlah keluarga kini mengintegrasikan nilai-nilai Mitoni dengan elemen-elemen kontemporer, tetapi tetap mempertahankan esensi dan makna dari tradisi ini.

Dengan demikian, perayaan ini bukan hanya sebuah upacara adat semata, tetapi sebuah perayaan spiritual yang mengajarkan pentingnya menghargai kehidupan baru.

Tradisi Mitoni menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, mengingatkan kita akan akar budaya yang mendalam dan memberikan fondasi yang kokoh bagi generasi yang akan datang.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: TikTok @artist_drawings_ghost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah