Tindakan ini biasanya dilakukan untuk memberi efek jera terhadap sesuatu yang dinilai telah melanggar hukum atau aturan di tengah masyarakat.
Boikot sendiri merupakan tindakan kolektif di mana sekelompok orang atau organisasi memutuskan untuk tidak mendukung atau berinteraksi dengan individu, perusahaan, produk, atau entitas tertentu.
Motivasi di balik boikot bervariasi, tetapi biasanya berkaitan dengan isu-isu sosial, politik, atau ekonomi.
Boikot dapat menjadi alat efektif dalam memprotes atau mempengaruhi perilaku entitas yang menjadi sasaran.
Sejarah Boikot
Boikot adalah tindakan kolektif untuk menolak atau menghindari berinteraksi dengan individu, kelompok, produk, atau entitas tertentu sebagai bentuk protes atau tekanan politik atau ekonomi.
Sejarah boikot memiliki akar yang dalam, dan salah satu peristiwa paling terkenal adalah Boikot Kereta Api di Irlandia pada tahun 1880-an.
Saat itu, masyarakat Irlandia menolak menggunakan jasa perusahaan kereta api Inggris sebagai protes terhadap kebijakan yang merugikan penduduk Irlandia.
Baca Juga: Tolak Boikot Energi Rusia, Kanselir Jerman: Penting Untuk Kehidupan Sehari-hari Warga Kami!
Selain itu, boikot juga sering digunakan dalam berbagai gerakan sosial dan politik di seluruh dunia.
Contoh lain adalah Boikot Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat pada tahun 1950-an dan 1960-an, yang bertujuan untuk mengakhiri diskriminasi rasial dan segregasi.