Tolak Boikot Energi Rusia, Kanselir Jerman: Penting Untuk Kehidupan Sehari-hari Warga Kami!

- 9 Maret 2022, 13:53 WIB
Lokasi pembangunan pipa gas Nord Stream 2, dekat kota Kingisepp, wilayah Leningrad, Rusia, 5 Juni 2019.
Lokasi pembangunan pipa gas Nord Stream 2, dekat kota Kingisepp, wilayah Leningrad, Rusia, 5 Juni 2019. /Reuters/Anton Vaganov/File Photo/

ZONABANTEN.com – Pemerintah Jerman menolak keputusan NATO yang akan menghukum Kremlin dengan memblokir minyak dan gas Rusia melalui sanksi energi.

Dengan tegas pemerintah Jerman mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pemboikotan terhadap minyak dan gas Rusia.

Menurut pemerintah Jerman, pemboikotan terhadap minyak dan gas Rusia malah akan merugikan negaranya karena membuat jutaan rumah di Jerman hidup tanpa pemanas.

Baca Juga: Masih Beroperasi di Rusia, Coca Cola dan McDonald’s Hadapi Seruan Boikot

Keputusan yang diambil oleh pemerintah Jerman ini seolah menjadi pukulan telak bagi Amerika Serikat dan Inggris dengan perluasan sanksi bagi Rusia hingga pada ekspor minyak dan gas negeri beruang merah tersebut.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz menolak dengan tegas gagasan dari AS dan Inggris tersebut. Ia menilai jika minyak dan gas Rusia sangat berperan dalam mobilitas hingga sektor industri di Jerman.

"Eropa dengan sengaja membebaskan ekspor energi Rusia dari sanksi. Saat ini tidak ada cara lain untuk mengamankan pasokan energi Eropa untuk pemanas, untuk mobilitas, untuk pasokan listrik dan untuk industri,” ujar Olaf dalam The Telegraph seperti dikutip ZONABANTEN.com dari Pikiran Rakyat pada Rabu, 9 Maret 2022.

Baca Juga: Krisis Ukraina Disebut Sudah Memicu Perang Dunia ke 3, Begini Analisisnya

Olaf berujar jika pasokan energi dari Rusia merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan warga Jerman. "Oleh karena itu sangat penting untuk layanan kepentingan umum dan kehidupan sehari-hari warga kami," ujarnya.

Iapun menegaskan jika Jerman tidak akan melakukan pemboikotan terhadap minyak dan gas Rusia. Pihaknya akan terus membeli gas alam Rusia meskipun Invasi Rusia terhadap Ukraina masih berlangsung.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x