Sementara saat kita berempati, kita akan cenderung meluangkan waktu dan ruang mental, agar dapat sepenuhnya menghargai dan memahami perasaan mereka.
- Simpati Melihat dari Sudut Pandang Diri Sendiri, Empati dari Sudut Pandang Orang Lain
Bayangkan jika kita mendengar kabar buruk tentang seseorang yang meninggal dunia. Jika simpati kita yang berbicara, kita akan segera mengucapkan berbela sungkawa.
Tetapi jika empati yang berbicara, kita akan membayangkan jika diri kitalah yang ada dalam peristiwa kehilangan tersebut, sehingga kita dapat merasakan apa yang dirasakan orang yang kehilangan itu.
Baca Juga: Viral Di Medsos, Banten Disebut Punya Pantai Terkotor, Disini Lokasinya
- Simpati Cenderung Menghakimi, Empati Menghindari Menghakimi
Bayangkan jika kamu mendengar bahwa saudaramu akan segera bercerai. Jika simpatimu lebih peka, kamu mungkin akan berkata “Itu buruk, terutama untuk keponakanku. Dia akan tumbuh di keluarga yang berantakan”.
Tetapi jika empatimu yang lebih menuntunmu, kamu mungkin akan berkata “Jika kamu ingin bicara, beritahu aku. Aku tetap akan bersamamu untuk melalui semua ini”.
- Simpati Memberi Saran Tanpa Diminta, Empati Lebih Banyak Mendengarkan
Orang yang memiliki rasa simpati yang tinggi, umumnya selalu terdorong untuk memperbaiki sesuatu jika mendengar seseorang yang dikasihi sedang dalam kesulitan.
Kecenderungan itu yang umumnya membuat orang-orang dengan simpati yang tinggi, menjadi lebih mudah memberi saran tanpa diminta.