Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan Untuk Penyakit Marburg, Penyakit Apakah itu?

- 28 Maret 2023, 18:03 WIB
Waspada Virus Marburg
Waspada Virus Marburg /

ZONABANTEN.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tengah meningkatkan kewaspadaan untuk penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial.

Pada Selasa 28 Maret 2023 seorang juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjelaskan, “Meski sampai saat ini belum dilaporkan kasus maupun suspek Marburg di Indonesia, kami tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap Virus Marburg.”

Baca Juga: Cek Harga Tiket Bus Rosalia Indah Lebaran 2023, Rute Jabodetabek - Purwokerto, Purbalingga, dan Wonosobo

Dirinya juga mengatakn Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial pada Senin 13 Februari 2023. Berdasarkan laporan yang diterima terdapat Sembilan kematian dan 16 kasus seperti yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem.

Diperkirakan bahwa Kejadian Luar Biasa (KLB) di Guinea Ekuatorial telah dimulai sejak 7 Februari 2023.

Baca Juga: ‘Lord of The Rings: Return of The King’ Kembali Tayang di Bioskop Bulan April Mendatang, Indonesia Termasuk?

Sebenarnya adakah penyakit atau virus Marburg?

Dilansir melalui Kementerian Kesehatan, Virus Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88%. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi. Virus ini satu family dengan virus ebola. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.

Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar/primate. Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini.

Gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini, menurut dr. Syahril, yang menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa di Bandung Hari Ini, 28 Maret 2023, Lengkap dengan Doa Berbuka Puasa

Gejala tersebut berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.

Belum ada vaksin yang tersedia di dunia, vaksin masih dalam pengembangan. Saat ini ada 2 vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.

Saat ini Indonesia melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg. Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk waspada terhadap virus Marburg.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus tersebut.***

 

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Sehat Negeriku Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x