Network
ZONABANTEN.com - Seseorang yang mengalami penyakit hati maka kepribadiannya akan terganggu dan menyebabkan kurangnya menyesuaikan diri dengan wajar sehingga tidak mampu untuk memahami masalahnya.
Hati di sini adalah tempat iman kita tumbuh dan tinggal di dialam sana. Hati pun yang membuat kita dapat merasakan perasaan senang, sedih, marah, kecewa, dan iri.
Dalam Channel Youtubenya Ustadz Adi Hidayat tanggal 21 Juli 2022 menjelaskan dalam keadaan apapun seseorang bisa saja mengalami penyakit hati yang bersifat menular di antaranya "Kenanya ke kalbun, yaitu langsung ke hati bagian dalam, dan jenis penyakitnya disebut marodun, Al-Baqarah ayat 10, yaitu iri, dendam, dengki, riya," jelasnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Segitiga yang Kamu Pilih Akan Mengungkap Bagaimana Kerangka Berpikirmu
Namun demikian dalam islam bahwa segala penyakit yang ada, pasti ada obatnya. Hal itu telah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S.Yunus: 57, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
"Jadi sekarang kita punya permasalahan serius yang menginfeksi hampir setiap kalangan manusia di muka bumi ini. Inilah yang melahirkan ketidakstabilan di masa kini, yang disebut dengan penyakit hati atau marodun," kata Ustadz Adi Hidayat.
Dalam Quran Surat ke 17 ayat 82 tertulis tentang apa itu obat dari penyakit hati. "Obat bagi penyakit hati, kesehatannya di Quran di sebut dengan Asy- Syifaa, Q.S 17 ayat ke 82," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Reuni dengan Kim Eun Sook, Netflix Umumkan Pemain The Glory yang Beradu Akting dengan Song Hye Kyo
Di Akhir video Ustadz Adi Hidayat menambahkan, “Para ulama menjelaskan akan bahaya penyakit hati, dan bahkan diakui oleh para dokter. Bahwa penyakit hati lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit fisik, Kata Ustadz.
