Kebiasaan Mencari Gejala Penyakit di Google Bisa Bawa Dampak Buruk, Hati-hati Cyberchondria Menghampirimu

- 17 Juli 2022, 14:14 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/Khusen Rustamov

ZONABANTEN.com - Mudahnya akses informasi menggunakan internet membuat banyak orang berusahan mencari gejala penyakitnya sendiri melalui Google.

Beberapa akan langsung menuju ke laman Google untuk mencari tahu penyakit apa yang sedang ia idap dengan gejala-gejala yang mereka rasakan.

Tidak jarang, hal ini membuat mereka merasa khawatir sendiri karena membaca banyak informasi terkait kemungkinan-kemungkinan penyakit yang diidap.

Baca Juga: Fakta Unik Buah Pisang, Beda Tingkat Kematangan Beda Pula Manfaatnya

Gejala cyberchondria bisa menghampirimu. Cyberchondria adalah gejala kekhawatiran yang berlebihan tentang kesehatan fisik seseorang.

Cyberchondria ini bisa timbul ketika seseorang terlalu sering mencari informasi terkait penyakit yang mungkin sedang diidapnya.

Secara sederhana, seseorang cenderung mendiagnosis sendiri penyakitnya setelah mendapatkan apa yang mereka anggap sebuah jawaban, dari internet seperti Google.

Semakin banyak mereka mencari dan mendapatkan informasi, maka semakin besar rasa khawatir dan kecemasan yang timbul.

Dengan mencari informasi sendiri, orang cenderung akan salah mengambil kesimpulan. Sebab, ada banyak penyakit yang mungkin memiliki beberapa gejala serupa.

Baca Juga: Bolehkah Berwudhu di Kamar Mandi atau Toliet? Ustadz Adi Hidayat Berikan Pencerahan

Fenomena Cyberchondria menjadi sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 2019, Wect News memberitakan bahwa hasil dari penelitian yang dilakukan oleh eligibility.com ditemukan sebanyak 89 persen pasien mencari tentang penyakit mereka di Google sebelum konsultasi dengan dokter.

Menurut hasil penelitian tersebut, alasan orang mencari tentang penyakit mereka sebelum pergi ke dokter adalah untuk mengetahui tingkat keparahan dari penyakit (yang mungkin) diidapnya.

Seorang asisten dokter di Masonboro Family Medicine, Kim Martin, menceritakan bagaimana bukti nyata bahwa mencari dan mendiagnosa penyakit sendiri melalui internet hanya membuat orang merasa cemas yang berlebihan.

“Mereka akan bilang, ‘Oh, saya tidak sakit kanker? Syukurlah,” ucap Martin.

Hal tersebut membuktikan bahwa orang-orang sudah merasa khawatir sebelum berkonsultasi ke dokter karena sudah mendiagnosa diri sendiri.

Bahkan, tidak jarang diagnosisnya ini ke arah penyakit yang parah.

Martin menambahkan bahwa terkadang memang memeriksa terlebih dahulu gejala penyakit melalui internet sebelum ke dokter, bisa berdampak baik. Namun, yang perlu diperhatikan adalah sumber informasi yang diserap.

Baca Juga: Mampu Usir Ular Menjauh, 5 Tanaman Hias Ini Wajib Ada di Rumah

Huffpost menuliskan bahwa pencarian informasi tentang penyakit ini lebih baik dilakukan melalui sumber-sumber resmi dan terpercaya, seperti situs utama lembaga kesehatan, data-data dari universitas yang berkaitan dengan kesehatan, dan langsung dari data-data yang ada di situs rumah sakit.

Dokter Beth Oller dari Rooks County Health Center di Kansas pun mengungkapkan bahwa dalam skala tertentu, kamu boleh memeriksa terkait penyakit yang dirasa melalui internet.

Sebab, terkadang ada orang yang butuh kepastian bahwa dia akan baik-baik saja setelah mencari dan mendapatkan jawaban yang diharapkan di internet.

Namun, Oller berharap agar setiap individu memahami kapasitas dan kondisi mental mereka. Bila selama proses pencarian informasi kamu merasa semakin cemas, maka saatnya untuk menutup laptop atau hp dan konsultasikan segera ke dokter.

Sebab, cyberchondria ini berkaitan dengan psikis dan bila terlalu parah, perlu adanya pengobatan dengan terapi kognitif.

Baca Juga: 10 Tanda Kamu Sedang Dirindukan Seseorang Diam-diam Menurut Primbon Jawa, Mungkin Mantanmu?

Melansir ANTARA, terapi perilaku kognitif ini cara kerjanya hampir sama dengan cara mengobati orang yang mengalami depresi. Prosesnya adalah untuk mengubah pikiran negatif seseorang tentang diri sendiri dan dunia melalui pola perilaku.

Terapi ini juga dilakukan untuk mengatasi kebiasaan membaca informasi yang berhubungan dengan kesehatan.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: huffpost ANTARA nih.gov wect.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x