Network
ZONABANTEN.com – Stres dapat menjadi penghalang utama untuk kontrol glukosa yang efektif, sehingga sebabkan diabetes
Ketika seseorang stres, tubuh akan bereaksi atau yang disebut dengan fight-or-flight, ini dapat meningkatkan kadar hormon dan menyebabkan sel-sel saraf menyala.
Selama respons tersebut, tubuh akan melepaskan adrenalin dan kortisol ke dalam aliran darah, dan meningkatkan pernapasan.
Saat itu terjadi, tubuh mungkin tidak dapat memproses glukosa yang dilepaskan oleh saraf-saraf yang menyala jika seseorang menderita diabetes.
Baca Juga: Viral! Beredar informasi di Media Sosial Bahwa Permen Yupi Haram, Begini Kata BPJH
Jika tubuh tidak dapat mengubah glukosa menjadi energi, glukosa akan menumpuk di aliran darah, dan menyebabkan kadar gula darah meningkat.
Stres yang terus-menerus dari masalah jangka panjang dengan glukosa darah, dapat membuat seseorang merasa lelah secara mental dan fisik.
Stres dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional, serta dapat berdampak pada kesehatan fisik juga.
Gejala stres umumnya seperti sakit kepala, nyeri atau otot tegang, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, kelelahan, merasa tidak termotivasi, murung, gelisah, dan cemas.
