Meski dosis booster tersedia untuk seluruh kalangan masyarakat, terdapat kelompok masyarakat yang akan diprioritaskan untuk mendapatkannya terlebih dahulu.
Masyarakat yang diprioritaskan untuk menerima vaksin dosis booster ini adalah warga lanjut usia (Lansia) serta mereka yang rentan terkena virus Covid-19. Usia minimal penerima dosis ke 3 ini adalah 18 tahun.
Namun, penggunaan jenis vaksin yang berbeda dari yang digunakan sebagian masyarakat mengundang pertanyaan mengenai keampuhan maupun keamanannya.
Dalam beberapa vlog nya, seorang dokter bernama Gerry Adrian Wiryanto memberi penjelasan terkait hal ini.
Baca Juga: Luncurkan Inkubasi Bisnis dan Teknologi Pertama di Papua, Politeknik Negeri Fakfak Banjir Apresiasi
Dikutip dari berbagai penelitian, Dokter Gerry mengatakan bahwa penggunaan vaksin secara ‘Mix & Match‘ atau dikenal dengan istilah medisnya ‘Heterologous‘ memberikan perlindungan lebih baik dan terbukti aman.
Pemberian vaksin dengan metode heterologous ini menghasilkan kenaikan pada titer antibodi. Kemampuan netralisasi yang dimiliki antibodi pada tubuh juga meningkat
Respon sel yang merupakan pertahanan pamungkas di dalam tubuh juga mengalami kenaikan.
Meski demikian, Dokter Gerry menyatakan bahwa tidak semua jenis vaksin Covid-19 yang saat ini ada dapat dicampur untuk penerapan metode heterologous ini.
Baca Juga: Tinjau PPLP DIY, Menpora Amali: PPLP Miliki Peran Penting Lahirkan Atlet Berprestasi