Selain itu, para peneliti juga berusaha menentukan apakah keringat pasien dapat menularkan virus, dan ditemukan bahwa cairan tubuh itu tidak menular.
Sementara itu, rumah sakit Universitas Guizhou menunjukkan bahwa keringat malam bisa menjadi gejala pertama pneumonia COVID-19.
Namun, hal itu tidak didukung oleh bukti yang luas, dan masih kurangnya penelitian lebih lanjut.
Dibandingkan dengan varian delta, omicron dikaitkan hanya menyebabkan bentuk ringan COVID-19.
Dr. Angelique Coetzee, dokter Afrika Selatan mengatakan bahwa sebagian besar pasien omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan dari infeksi tersebut.***