Waduh, Rupanya Orang Korea Selatan Lebih Tertarik dengan Roti yang 'Tidak Sehat'

- 5 Januari 2022, 07:13 WIB
Waduh, Rupanya Orang Korea Selatan Lebih Tertarik Roti yang 'Tidak Sehat' /Pexels/Leigh Patrick
Waduh, Rupanya Orang Korea Selatan Lebih Tertarik Roti yang 'Tidak Sehat' /Pexels/Leigh Patrick /

ZONABANTEN.com - Penelitian baru-baru ini menunjukan masyarakat Korea Selatan lebih tertarik pada jenis roti yang "tidak sehat" daripada yang sehat.

Penelitian ini dikemukakan oleh sebuah makalah penelitian yang secara khusus memperingatkan terhadap Ang Butter, yakni roti mentega dengan kacang merah di dalamnya dan roti croissant.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Kim Byung Hee, profesor di Departemen Makanan dan Nutrisi Universitas Wanita Sookmyung Seoul, menganalisis kandungan lemak, gula, dan natrium dari 13 jenis roti yang biasa dikonsumsi di Korea.

Diantaranya, sembilan buah roti termasuk roti kacang merah manis, croissant, roti tawar, castella (kue bolu Jepang), muffin, dan kue krim choux berada di daftar makanan utama masyarakat, sementara empat roti lainnya sering dicari oleh konsumen menggunakan mesin pencari online.

Baca Juga: Susah Makan Karena Radang Amandel? Segera Lakukan Hal Ini!

Termasuk roti mammoth, yaitu roti manis dengan kerak seperti streusel yang diisi dengan selai, dan roti Ang-Butter yang memiliki lapisan pasta kacang merah manis dan potongan mentega.

Mammoth Bread. /Tangkapan Layar Youtube Wenwen - Korean Style Mammoth Bread
Mammoth Bread. /Tangkapan Layar Youtube Wenwen - Korean Style Mammoth Bread



Penelitian tersebut mencatat bahwa risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular meningkat dengan konsumsi Ang Butter dan croissant yang menunjuk pada lemak trans dan asam lemak jenuh yang dikandung dalam roti tersebut.

Ang Butter. /Tangkapan Layar Youtube Future Neighbor - Seoul Bakery Best Seller:Ang-Butter Scone!
Ang Butter. /Tangkapan Layar Youtube Future Neighbor - Seoul Bakery Best Seller:Ang-Butter Scone!



Misalnya porsi 100 gram adonan untuk Ang Butter memiliki 19 gram mentega dan 7 gram minyak yang menarik kandungan lemak jenuh dalam roti tersebut.

Castella juga jadi salah satu jenis roti yang paling dicari di Korea. Memiliki asam jenuh dan lemak trans yang rendah dibandingkan dengan Ang Butter dan croissant, tetapi jumlah gulanya sangat banyak.

"Tingginya kandungan lemak trans dalam Ang Butter tampaknya karena margarin. Dalam kasus castella, antara 21 gram dan 37 gram gula ditambahkan untuk setiap 100 gram adonan," ujar Kim Byung Hee.

Baca Juga: Harga Rokok Naik, Ini Tips Berhenti Merokok yang Patut Dicoba!

Sementara itu, satu porsi roti mammoth memiliki kandungan gula paling tinggi. Penelitian ini diperkenalkan oleh Korea Food Forum dan diterbitkan oleh Journal of the Korean Society of Food Science and Nutrition.

Para ahli telah memperingatkan bahwa orang Korea menikmati roti manis dan renyah, yang berarti mereka mengonsumsi lebih banyak gula dan lemak.

Kang Jae Heon, seorang profesor kedokteran keluarga di Rumah Sakit Kangbuk Samsung mencatat bahwa saat ia melarang pasien dengan hiperlipidemia, diabetes, hati berlemak, dan seseorang yang tengah berdiet untuk mengurangi tepung terigu dalam makanan, mereka biasanya akan bertanya mengapa harus mengurangi ketika orang-orang di negeri Eropa memakan roti dan spageti setiap hari.

"Roti yang mereka makan tidak manis dan berlemak seperti jenis roti yang orang Korea Selatan makan. Kami memasukkan banyak gula, garam, dan mentega saat menguleni adonan, beragam aditif dan metode pemrosesan khusus untuk menambahkan rasa. Juga, Penambahan garam sangat penting untuk memaksimalkan rasa manis,” ujarnya.
 
Baca Juga: Kim Da Mi dan Choi Woo Shik Berpura-pura Tidak Peduli Tentang Kencan Mereka di 'Our Beloved Summer'

“Jika seseorang makan roti yang banyak mengandung sodium, garam, dan zat aditif namun kekurangan serat sebagai makanan pokok, tentu akan berdampak negatif bagi kesehatannya,” tambahnya.

Rata-rata masyarakat Korea Selatan mengonsumsi 21,3 gram roti per hari pada tahun 2018, naik 17% dari tahun 2012. Pasar roti di negara itu juga terus mengalami pertumbuhan 4,1% tiap tahunnya.

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x