Vagina Longgar Tanda Sering Berhubungan Intim? Jangan Salah, Simak Faktanya Berikut

- 2 Januari 2022, 20:45 WIB
Ilustrasi vagina
Ilustrasi vagina /Pexels @Laker

ZONABANTEN.com – Hal-hal mengenai vagina memang seringkali menjadi kesalahpahaman yang jadi problematika bagi kaum wanita.

Terlebih lagi adanya konsep keperawanan yang telah mendarah daging di masyarakat membuat kaum wanita semakin dituntut.

Padahal konsep perawan sendiri tidak jelas di ilmu kedokteran, sejatinya keperawanan bukanlah tentang longgar atau tidaknya vagina karena otot vagina wanita elastis.

Jaringan otot vagina yang terlipat rapat sangat elastis, seperti akordeon atau mulut.

Baca Juga: Dimanakah Letak Benjolan Kanker Payudara Biasanya Ditemukan?

Sementara status keperawanan adalah pernah atau tidaknya seorang wanita berhubungan intim atau hamil.

Longgarnya otot vagina wanita bukanlah karena wanita sering berhubungan intim, namun karena otot vagina wanita dapat menjadi lebih terbuka atau longgar ketika wanita merasa terangsang.

Sehingga otot vagina yang melonggar tersebut akan mendukung untuk mempersiapkan tubuh wanita agar bisa terjadi penetrasi yang nyaman, secara biologis ini merupakan hal alamiah yang dialami setiap wanita.

Sedangkan rapat atau longgarnya otot vagina wanita juga dipengaruhi oleh foreplay, kondisi psikologis wanita, dan juga kondisi fisik wanita.

Kondisi psikologis yang mempengaruhi longgarnya otot vagina secara alamiah diantaranya adalah rileks atau tidaknya wanita tersebut ketika sedang berhubungan.

Sedangkan apabila wanita merasa cemas otot vagina akan terasa mengencang dan berkontraksi sehingga tidak mendukung adanya penetrasi.

Baca Juga: Dimanakah Letak Benjolan Kanker Payudara Biasanya Ditemukan?

Vagina yang ketat atau mengencang akan menghambat hubungan seks dan reproduksi, sehingga wanita berevolusi untuk memiliki gairah seksual mengendurkan otot-otot vagina, hingga memungkinkan penyisipan ereksi yang lebih mudah dan peluang kehamilan yang lebih besar.

Ketika rangsangan pada wanita telah selesai, maka otot vagina yang semula longgar akan kembali rapat dan normal seperti semula.

Ketika seorang pria memaksa wanita berhubungan intim ketika wanita belum terangsang sepenuhnya atau vaginanya mengendur akan membuat si wanita merasakan kesakitan.

Jika seorang wanita mengalami rasa sakit atau kesulitan besar ketika menerima ereksi, penyebabnya mungkin adalah penyakit vaginismus atau pengepalan otot-otot vagina yang tidak biasa. Untuk dugaan vaginismus, konsultasikan dengan dokter.

Hal-hal yang mempengaruhi kerapatan vagina antara lain adalah multiple childbirths atau kelahiran bayi ganda pada Ibu hamil dan usia wanita.

Baca Juga: Makanan yang dapat Membantu Mencegah Kanker Payudara, Salah Satunya Sayuran Berdaun Hijau

Jadi, tidak ada istilah bahwa wanita yang sering berhubungan seks akan memiliki vagina yang lebih longgar, hal tersebut hanyalah mitos.

Meskipun wanita tersebut belum pernah berhubungan intim atau bisa dikatakan perawan, otot vagina juga bisa terasa longgar ketika wanita terangsang.

Untuk melatih kekencangan otot vagina, ada cara-cara yang dapat dilakukan wanita, diantaranya adalah senam kegel (pelvic floor muscle exercise).

Senam kegel akan melatih dan meningkatkan fungsi otot dasar panggul wanita serta dapat melatih kekencangan otot vagina wanita.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Psychology Today pubmed.ncbi.nlm.nih.gov Savio Republic


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x