Jangan Sembarangan! Begini Cara Bantu Korban Pelecehan Seksual yang Benar

- 5 Desember 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /pcar.org

 

ZONABANTEN.com - Akhir-akhir ini, kasus pelecehan seksual menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan. Terutama di media sosial.

Salah satu yang sedang ramai dibicarakan beberapa hari ini ialah tentang mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di salah satu perguruan tinggi negeri yang diduga bunuh diri dengan meminum racun di samping makam ayahnya.

Korban yang berinisial 'N' itu diduga depresi berat usai diperkosa pacarnya sendiri, Randy Bagus Hari Sasongko hingga dirinya hamil.

Alih-alih bertanggung jawab, sang pacar yang merupakan anggota polisi di Polres Pasuruan malah meminta 'N' untuk aborsi. Keluarga Randy juga diduga melakukan intimidasi kepada 'N' dan memaksanya aborsi.

Baca Juga: Viral Kasus Kematian Novia Widyasari, Polda Jatim: Mantan Korban Adalah Anggota Polisi dari Polres Pasuruan

Tak sampai di situ, kabarnya paman dan bibi 'N' juga memaki dirinya setelah mengetahui bila mahasiswi itu hamil akibat ulah Randy. Bahkan mereka menyebut 'N' sebagai aib keluarga.

'N' sempat melaporkan kejadian ini ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian (Propam), namun belum ada tanggapan hingga korban meninggal.

Status Randy sebagai tangan kanan Kapolres dan orang tuanya yang merupakan ketua Komisi 2 DPRD diyakini membuat laporan 'N' tidak mendapat tanggapan cepat dari kepolisian.

Frustasi, 'N' pun mencurahkan segala isi hatinya di aplikasi Quora dengan nama samaran. Dalam curhatnya, ia mengaku lelah dengan masalah yang dialaminya dan ingin bunuh diri ketika ziarah ke makam ayahnya. 

Pada akhirnya, 'N' benar-benar meninggal usai diduga menenggak racun di samping makan ayahnya hingga tewas.

Baca Juga: Mengenang Novia Widyasari, Inilah 5 Kutipan Quote Penuh Makna yang Ditulisnya

Kasus tragis tersebut makin menegaskan bila depresi yang dialami korban pelecehan seksual bukanlah main-main. 

Tidak mudah bagi mereka untuk menjalani hidup di tengah kondisi psikis yang hancur dan trauma berkepanjangan.

Meski begitu, dukungan dari orang sekitar, terutama anggota keluarga dan teman dekat, bisa membantu mereka untuk tetap menjalani kehidupan sosial dengan baik.

Namun, bukan hal mudah untuk mengetahui apa yang harus dikatakan kepada para penyintas pelecehan seksual itu.

Kalau salah bertindak, bukan tidak mungkin itu malah akan membuat korban makin terpuruk dan mengurung diri.

Menurut organisasi anti kekerasan seksual, RAINN (Rape, Abuse & Incest National Network), ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk memndukung proses penyembuhan korban. Sebagai berikut:

Baca Juga: Memilukan! Setiap Hari Ada Tentara Korea Selatan yang Bunuh Diri saat Wajib Militer

  • Hindari penghakiman

Perlu diingat, pelecehan seksual terjadi bukan atas kehendak korban. Sayangnya masih banyak orang yang cenderung menghakimi korban atas pelecehan seksual yang dialami.

Akibatnya korban pelecehan seksual akan mengalami trauma dan perubahan sikap. Misalnya jadi lebih pendiam, suka menyendiri, dan depresi.

Oleh sebab itu, hindari frasa yang menunjukkan penghakiman terhadap mereka, seperti "Kamu kenapa tidak melawan?" atau "Kamu pakai baju apa saat itu?"

Selain itu, jangan terus-menerus membicarakan peristiwa mengerikan yang mereka alami. Hal ini bisa mengganggu proses pemulihan.

Kemudian hindari pula frasa yang menunjukkan bahwa mereka perlu waktu lama untuk pulih, seperti "Kamu sudah bertingkah seperti ini untuk sementara waktu sekarang," atau "Berapa lama lagi kamu akan merasa seperti ini?"

Hanya karena peristiwa itu sudah lama terjadi, bukan berarti rasa sakit dan traumanya akan hilang.

  • Ciptakan suasanya nyaman

Untuk membantu proses pemulihannya, berikanlah suasana yang nyaman bagi korban agar mereka dapat berpikir jernih kembali.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pelecehan Terhadap 11 Anak Melalui Game Free Fire

Dengarkan setiap curahan hati yang ia sampaikan dan bantu berikan solusi atas persoalannya. 

Hal ini sekaligus untuk mengingatkan mereka bahwa masih ada orang yang peduli dan percaya dengan cerita mereka.

  • Ajak berkonsultasi

Keluarga dan teman dekat memang jadi dukungan terbaik bagi mereka yang mengalami pelecehan seksual.

Tetapi ada baiknya bila Anda mengajak korban pelecehan seksual untuk berkonsultasi lebih intens dengan ahlinya, seperti psikolog.

Anda bisa mencari rekomendasi tenaga ahli yang sesuai melalui internet atau meminta saran dari orang terdekat. 

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: rainn.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x