Suka Mengunggah Foto Anak Kecil Di Media Sosial?, Ternyata ada Etikanya Lho!

- 29 November 2021, 06:18 WIB
Ilustrasi anak kecil.
Ilustrasi anak kecil. /Pixabay/Prawny/

ZONABANTEN.com- Membagikan foto-foto anak di media sosial menjadi hal biasa dilakukan oleh kebanyakan orang.

Terutama sebagai orang tua yang menginginkan membagi momentnya bersama sang buah hati.

Fenomena ini disebut dengan “sharenting”, dalam hasil penelitiannya seorang pakar dari University of Tartu, Estonia, Prof. Andra Siibak, telah menjelaskan bahayanya aktivitas “sharenting” terutama dalam kasus penculikan.

Penculikan yang dimaksudkan adalah, pengambilan gambar tanpa izin untuk kepentingan kejahatan, seperti penipuan, pemerasan, hingga penculikan dalam dunia nyata.

Baca Juga: Moon Byul Dibuat Nangis Ketika Duduk di Samping Taeyeon Dalam Acara ‘Amazing Saturday’

Bahaya mengunggah foto anak dalam media sosial juga dibahas oleh Jessica Barron dalam artikelnya, bahwa dapat dijadikan data penjahat untuk menentukan pola aktivitas, yang dapat dijadikan bahan untuk mencuri identitas pribadi, pelanggaran privasi.

Dari semua resiko yang mungkin terjadi saat membagikan wajah anak di media sosial, dapat dihindari dengan mengetahui batas atau etika.

Dalam laman siapnikah.org yang merupakan website dikembangakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), membagikan beberapa etika mengunggah foto anak.

Berikut etika membagikan momen anak di media sosial, untuk menghindari hal buruk terjadi pada anak :

Baca Juga: Shin Ye Eun Tampil Sebagai Karyawan Paruh Waktu di Kedai Jinyoung GOT7 Dalam Drama ‘Yumi’s Cells’ Season 2

1. Anak dalam keadaan tanpa busana, dalam hal ini biasa terjadi saat anak sedang mandi. Meskipun masih tergolong anak-anak, bertelenajang dapat dimanfaatkan penjahat untuk melancarkan aksinya, atau disalahgunakan para predator anak kecil atau biasa disebut dengan pedofil.

2. Foto anak yang sedang terluka, atau foto yang mengandung unsur bully, hal ini menghindari hal buruk terjadi saat anak tumbuh menjadi remaja atau dewasa yang menyebabkan anak rawan menjadi korban olokan temannya. Hal ini juga menjaga privasi anak, agar tidak merasa malu di masa depan.

3. Menyebarkan foto secara bebas dan dapat diakses siapa saja, hal ini harus dihindari dengan membatasi siapa saja yang dapat melihat foto anak, agar dapat mengontrol privasi, sehingga saat ada yang menyalahgunakan foto tersebut, orang tua dapat melacak dengan mudah siapa pelakunya. Banyak kasus penculikan dan penjualan foto anak di internet akibat akses bebas menangkap foto anak.

4. Jangan menyalakan informasi lokasi saat memotret wajah anak, hal ini untuk menghindari pelacakan lokasi oleh pihak tidak bertanggung jawab. Selain itu, jangan sekali-kali memberi informasi lengkap, seperti nama lengkap, alamat rumah, nama sekolah, dan identitas penting lainnya. Penting bagi Anda menyembunyikan informasi foto untuk menghindari risiko penculikan.

5. Jangan secara bebas mengunggah foto anak lain saat foto bersama, sebaiknya izin terlebih dahulu kepada orang tua anak lain tersebut. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah kejahatan terjadi pada anak lain.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Bangga Buat Musik Video Sebelum 40 Hari Kematian Vanessa Angel, Royalti Sebagian untuk Gala

Berikut tadi etika dalam mengunggah foto anak di media sosial untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terutama menyangkut kondisi anak saat dewasa ataupun untuk menghindari kejahatan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Editor: Yuliansyah

Sumber: siapnikah.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah