Deep Thinker suka mengamati dan mendengarkan. Mereka tidak serta-merta membuat penilaian atau asumsi. Mereka menganalisis semua informasi yang tersedia sebelum membuat opini.
Di zaman globalisasi yang semakin canggih ini, keterampilan berpikir kritis semacam ini sangat penting untuk memerangi penyebaran berita palsu yang mudah tersebar.
Jadi perlu diingat bahwa seorang Deep Thinker tidak membuat keputusan secara cepat dan ringan, mereka melihatnya dari banyak sudut pandang.
Baca Juga: KPK Selesai Periksa Bupati Kolaka Timur, Andi Merya di Polda Sulawesi Utara
Jadi kesimpulannya, Deep Thinker menemukan berbagai sisi kehidupan yang tidak ditemukan kebanyakan manusia lainnya.
Meskipun seringkali merasa tidak cocok dengan orang lain, itu bukanlah kesalah tetapi itu adalah sebuah desain yang memang seharusnya.***