Menyedihkan, 1 dari 3 Wanita Pernah Mengalami Kekerasan, Perempuan Muda Lebih Rentan

- 10 Maret 2021, 09:08 WIB
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan.
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. /PIXABAY

“Tapi tidak seperti COVID-19, kekerasan terhadap perempuan tidak bisa dihentikan dengan vaksin. Kami hanya dapat melawannya dengan upaya yang mengakar dan berkelanjutan - oleh pemerintah, komunitas, dan individu - untuk mengubah sikap yang merugikan, meningkatkan akses ke peluang dan layanan untuk wanita dan anak perempuan, serta membina hubungan yang sehat dan saling menghormati. ” ujar Dr. Tedros.

Kekerasan pasangan intim sejauh ini merupakan bentuk kekerasan paling umum terhadap perempuan secara global.

Baca Juga: KCBI Serukan Perempuan Indonesia Jaga Budaya Berkain Dan Etika Berbusana

Sekitar 6% wanita di seluruh dunia melaporkan telah dilecehkan secara seksual oleh orang lain selain suami atau pasangannya.

Tentu saja angka ini bukanlah angka pasti, berdasarkan stigma yang kurang menguntungkan pada korban pelecehan, WHO memperkirakan angka yang sebenarnya lebih besar dari 6%.

Meski angka-angka tersebut mengungkapkan tingkat kekerasan yang mengkhawatirkan terhadap perempuan, angka itu tidak mencerminkan dampak pandemi COVID-19 terhadap peningkatan kekerasan yang dialami oleh perempuan.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Meracik Proffee, Bisa Tingkatkan Kesehatan dan Memperkuat Massa Otot

WHO memperingatkan bahwa pandemi ini bahkan membuat kekerasan yang dialami perempuan semakin meningkat.

Tercatat bahwa perempuan mengalami Tindakan disekap, diganggu dan diperkosa lebih tinggi pada saat pandemi ini berlangsung.

“Sangat mengganggu bahwa kekerasan semakin tinggi dilakukan oleh pria terhadap wanita, tetapi juga yang terburuk bagi perempuan berusia 15-24 tahun ini juga termasuk kedalam golongan ibu muda. berbagai dampak COVID-19 telah memicu "pandemi bayangan" dari segala jenis kekerasan yang dilaporkan terhadap wanita dan anak perempuan, " ujar Direktur Eksekutif Wanita PBB Phumzile Mlambo-Ngcuka.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah