Masih Mahal! Obat Pencegah HIV Pre-Exposure Prophylaxis, di Marketplace Seharga Rp850 Ribu

- 8 Maret 2021, 05:43 WIB
Ilustrasi obat.
Ilustrasi obat. /PIXABAY/Mucha

ZONA BANTEN - Pre-exposure prophylaxis (PrEP) adalah sebuah obat yang dapat dikonsumsi oleh orang yang terdeteksi negatif Human Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencegah penularan.

Truvada adalah nama satu-satunya obat yang sejauh ini telah diakui sebagai PrEP yang efektif, walaupun ada juga obat generik dari obat merk Truvada.

Dalam satu pil obat ini terdapat dua obat anti-HIV; tenofovir dan emtricitabine. Truvada is the brand name for PrEP, but generic forms of PrEP are available which contain the same active drugs.

Baca Juga: Keberangkatan Satgas MTF ke Lebanon Jadi Bukti Kesiapan Operasional TNI Angkatan Laut yang Tinggi 

PrEP berbeda dari obat jenis PEP (Post-exposure prophylaxis). PEP digunakan sebagai pengobatan darurat yang diberikan setelah kemungkinan penularan HIV.

Seseorang terpapar HIV setelah mengonsumsi PrEP sesuai petunjuk yang ada, obat tersebut akan mencegah HIV berkembang biak di dalam tubuh tersebut.

Berdasarkan artikel Avert.org terkait obat ini, berbagai uji coba di seluruh dunia sudah membuktikan efektivitas PrEP selama dikonsumsi sesuai perintahnya.

Baca Juga: Direktur Brainworks Ungkap 3 Tips Supaya Pasien Covid-19 Lekas Sembuh, Salah Satunya Kualitas Tidur 

Namun PrEP ini tidak akan melindungi dari penyakit menular seksual (PMS) atau sexually transmitted infections (STIs) selain HIV.

Penyakit seperti gonore (gonorrhoea, kencing nanah), chlamydia, dan hepatitis C. tidak dapat dicegah menggunakan PrEP. PrEP juga tidak mencegah kehamilan.

Perlu ditekankan bahwa PrEP hanya bisa dikonsumsi oleh orang yang negatif HIV, oleh karenanya harus melakukan tes HIV sebelum menggunakannya.

Baca Juga: Fakta Virus B117 yang Sudah Masuk Indonesia, Jangan Terkecoh 

Apabila seseorang yang memiliki HIV menggunakan PrEP, ada kemungkinan besar HIV yang ada di dalam tubuhnya akan menjadi kebal terhadap obat.

Kekebalan terhadap obat tersebut dapat membuat perawatan HIV menjadi lebih tidak efektif.

Ada baiknya untuk selalu melakukan pemeriksaan pada profesional setidaknya tiga bulan sekali saat menggunakan obat ini.

Baca Juga: Tanda Diabetes Tak Biasa pada Tubuh yang Wajib Diwaspadai, Bercak Kulit Gelap Salah Satunya 

Obat ini juga tidak ditujukan sebagai obat yang digunakan untuk seumur hidup, biasanya hanya untuk beberapa minggu, bulan, atau tahun tergantung kemungkinan paparan HIV terhadap penggunanya.

Obat ini dikonsumsi satu kali setiap hari, dilakukan minimal 7 hari sebelum penggunanya mendapatkan kekebalan tersebut.

Sayangnya, PrEP bukanlah obat yang tersedia di seluruh dunia.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia, Tembus 5.826 Kasus Baru, Sembuh 5.154 Pasien per 7 Maret 2021 

Di marketplace, harga obat ini mencapai RP 850 ribu hingga RP 1,5 juta.

Beberapa orang mengalami pusing, muntah, kelelahan dan pusing setelah mengonsumsi PrEP, namun gejala ini biasanya menghilang seiring waktu.

Sayangnya, walau jumlah kejadiannya sangat terbatas, beberapa orang mengalami gangguan pada kinerja ginjal setelah mengonsumsinya.

Baca Juga: Kejutan! Kebun Binatang di AS Beri Orang Utan dan Simpanse Vaksin Covid-19 

Apabila gejala samping terus terjadi, ada baiknya untuk membicarakannya pada profesional.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: avert.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah