Terungkap! Ternyata Hal Ini yang Membuat Sperma Pria Rusak, Berpotensi Sebabkan Kemandulan

- 16 Februari 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi sperma
Ilustrasi sperma /PIXABAY/geralt

ZONA BANTEN - Pernahkan Anda berpikir jika sperma yang tidak sehat menjadi salah satu indikator yang menyebabkan istri tidak kunjung hamil?

Seringkali pria tidak menyadari gejala tertentu yang menunjukkan jika dirinya mengalami ketidaksuburan.

Ketidaksuburan atau biasa disebut mandul selalu diidentikkan dengan wanita, meskipun pada dasarnya pria maupun wanita bisa mengalaminya akibat faktor tertentu.  Sebut saja fidiologis, sosial, hingga psikologis.

Faktor ini memicu kerusakan sperma yang pada akhirnya menjadi penyebab kemandulan khususnya pada pria.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah lima hal yang menyebabkan kerusakan sperma sehingga memicu kemandulan pada pria.

Baca Juga: Program Jaring Pengaman Sosial Jadi Penentu Terkendalinya Angka Kemiskinan di Banten 

1. Suhu

Tampak seperti tidak mungkin jika suhu bisa menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan sperma pada pria.

Perlu diketahui bahwa testis pria tidak dapat berfungsi dengan baik ketika suhunya lebih panas dari bagian tubuh yang lain.

Mendengar hal ini, Anda tidak perlu khawatir karena anatomi laki-laki telah dirancang untuk menciptakan jarak antara testis dan suhu inti tubuh.

Baca Juga: Kemendagri Lantik Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara 

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di ringtimesbanyuwangi.com dengan judul,

Namun, apabila suhu testis mengalami kenaikan hingga lebih dari 37 derajat ketika itulah produksi sperma seorang pria akan terganggu.

Gangguan pada produksi sperma ini sangat berpengaruh terhadap kualitas sperma dan masalah kerusakan pada sperma yang menyebabkan tidak berfungsinya sperma untuk pembuahan.

Baca Juga: Luar Biasa! Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, Itu Keistimewaan Puasa Bulan Rajab

2. Obesitas

Pria dengan kelebihan berat badan dikaitkan dengan ketidaksuburan dan kerusakan sperma.

Terlalu gemuk dapat mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan disfungsi seksual pada pria.

Lebih lanjut lagi, sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), pria yang subur kemudian mengalami kegemukan ternyata fungsi testisnya menurun drastis dan jumlah sperma menjadi lebih rendah secara signifikan.

Akibatnya, seorang pria bisa mengalami kemdulan meskipun tidak secara permanen dengan melakukan penurunan berat badan dan perawatan.

Baca Juga: Sinopsis Film Beirut: Pecandu Alkohol Jadi Negosiator, Tayang di Trans TV

3. Varikokel

Sekitar 15 persen pria memiliki varikokel, yakni pembuluh darah yang membesar di skrotum di sebelah kiri testis.

Apabila hal ini terjadi, dokter akan merekomendasikan operasi sebagai jalan yang bisa ditempuh untuk perawatan.

Varikokel dapat mengganggu produksi sperma dengan mengganggu aliran darah, membuat skrotum panas, atau menyebabkan darah kembali ke pembuluh darah yang memasok testis.

Akibat proses tersebut, sperma menjadi tidak sehat sehingga memicu kemandulan pada pria.

Baca Juga: Masa Sih? Katanya Kepribadian Seseorang Bisa Diketahui dari Bentuk Lidah

4. Rokok, Minuman Keras, dan Narkotika

Merokok, konsumsi minuman keras, hingga menggunakan narkotika pada dewasa ini telah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang.

Perlu Anda ketahui jika rokok yang mengandung nikotin, minuman keras, dan semua jenis narkotika bisa merusak fungsi seksual. Penyalahgunaan alkohol dapat berpangaruh terhadap kualitas dan produksi sperma pada pria.

Selain memperlambat keluarnya sperma, penelitian lain menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko impotensi.

Baca Juga: Sinopsis Film Escape Plan 2 : Hades, Usaha Membebaskan Tahanan di Chechnya yang Gagal, Tayang di Trans TV

5. Masalah lain

Gaya hidup manusia yang dipenuhi dengan teknologi saat ini memang memancing banyak beban pikiran.

Stres dan emosional dikaitkan dengan efeknya yang mengganggu hormon dan pada akhirnya ia akan mempengaruhi kesuburan laki-laki.

Tak hanya itu, kerusakan sperma yang memicu kemandulan pada pria juga dikaitkan dengan kelainan genetik yang menyebabkan penurunan atau terhentinya produksi sperma pria.***(Kurnia Sudarwati/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Yuliansyah

Sumber: ringtimesbanyuwangi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah