Hati-Hati! Amoeba Pemakan Otak Hidup Bebas di 8 Tempat Ini, Infeksinya Bisa Berakibat Fatal

29 Desember 2022, 12:58 WIB
Ilustrasi amoeba pemakan otak (Naegleria fowleri) /PublicDomainPictures/pixabay.com

ZONABANTEN.com – Amoeba pemakan otak baru-baru ini ramai dibicarakan warganet usai beredar kabar seorang pria Korea Selatan berusia 50 tahun meninggal dunia karena terinfeksi organisme tersebut.

Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, amoeba pemakan otak yang memiliki nama ilmiah Naegleria fowleri adalah organisme mikroskopis bersel tunggal yang hidup bebas di beberapa tempat, terutama perairan.

Amoeba pemakan otak menginfeksi manusia ketika air yang mengandung amoeba tersebut masuk ke tubuh melalui lubang hidung.

Naegleria fowleri biasanya masuk ke tubuh manusia saat seseorang sedang berenang, menyelam, atau meletakkan kepalanya ke dalam perairan tawar seperti danau dan sungai.

Baca Juga: Pengertian OCD dan Gejalanya, Apakah Anda Salah Satu Pengidapnya?

Setelah masuk ke hidung, amoeba tersebut akan bergerak menuju otak dan akan menghancurkan jaringan otak, menyebabkan pembengkakan otak, dan berujung pada kematian.

Infeksi Naegleria fowleri juga dapat terjadi ketika seseorang menggunakan air keran yang terkontaminasi amoeba tersebut untuk membersihkan hidung.

Selain itu, seseorang juga dapat terinfeksi amoeba pemakan otak saat menggunakan air di tempat rekreasi seperti kolam renang atau tempat bermain air yang tidak cukup kandungan klorinnya.

Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Naegleria fowleri dapat menyebar melalui uap air atau tetesan aerosol.

Baca Juga: Hati-Hati! Ringworm Disebabkan oleh Hal Sepele Ini, Simak Cara Pencegahan dan Pengobatannya

Selain itu, seseorang juga tidak dapat terinfeksi Naegleria fowleri dengan meminum air yang terkontaminasi amoeba tersebut.

Naegleria fowleri hidup di perairan tawar yang tersebar di berbagai negara di dunia. Amoeba ini menyukai suhu panas sehingga tumbuh dengan baik di air tawar yang hangat.

Amoeba pemakan otak dapat ditemukan di delapan tempat yaitu:

  • Perairan tawar yang hangat (danau atau sungai)
  • Mata air panas
  • Pembuangan air hangat dari industri pembangkit listrik
  • Sumber air minum panas yang tidak diolah
  • Tempat rekreasi (kolam renang atau tempat bermain air yang tidak dirawat dengan baik atau tidak memiliki kadar klorin yang cukup)
  • Keran air
  • Pemanas air
  • Tanah (termasuk endapan tanah di dasar danau, kolam, dan sungai)

Baca Juga: Mengapa Orang dengan OCD Bisa Obsesif Kebersihan dan Kerapihan? Ternyata Ada Alasannya

Naegleria fowleri tidak ditemukan di air asin seperti laut dan infeksinya pada manusia jarang terjadi. Mereka yang terinfeksi amoeba ini biasanya pergi ke tempat-tempat tersebut selama bulan musim panas, yaitu Juli, Agustus, dan September.

Namun, tingkat kematian akibat infeksi Naegleria fowleri sangat tinggi yaitu lebih dari 97 persen. Infeksi amoeba ini berkembang sangat cepat dan pengobatan yang efektif untuk mengatasinya belum ditemukan.

Orang yang terinfeksi Naegleria fowleri akan mengalami gejala berupa sakit kepala, demam, mual, muntah, kebingungan, kejang, halusinasi, hingga koma.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler