Apa Itu Diplopia? Penyakit Mata yang Menyerang Marc Marquez Usai Terjatuh di Sirkuit Mandalika

23 Maret 2022, 12:42 WIB
Apa Itu Diplopia? Penyakit Mata yang Menyerang Marc Marquez Usai Terjatuh di Sirkuit Mandalika. /Ilustrasi/Pexels/

ZONABANTEN.com - Marc Marquez terpaksa berhenti mengikuti perhelatan MotoGP Mandalika 2022 setelah adanya insiden kecelakaan dan alami gegar otak.

Kejadian itu terjadi pada Minggu, 20 Maret lalu saat tengah melakukan sesi pemanasan. Marc Marquez jatuh dan terlempar jauh tepat di tikungan ke-13 Sirkuit Mandalika.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam, hasilnya, pembalap berusia 29 tahun itu dinyatakan mengalami gegar otak.

Tak berlangsung lama dua hari pasca insiden, diplopia yang dulu sempat dialami Marc Marquez ikut dinyatakan kambuh.

Baca Juga: Di MotoGP, Marquez Derita Diplopia Usai Kecelakaan di Sirkuit Mandalika

Hal ini langsung disampaikan oleh Marc Marquez melalui lini masa Twitter pribadinya.

"Seperti mengalami dejavu, selama perjalanan kembali ke Spanyol, saya mulai mengalami ketidaknyamanan pada penglihatan saya dan kami memutuskan untuk mengunjungi Dr. Sanchez Dalmau yang memastikan bahwa saya mengalami episode baru diplopia,” @marcmarquez93.

Lalu, apa itu diplopia?

Dikutip dari situs Medical News Today oleh ZONABANTEN.com, seseorang yang mengalami diplopia diartikan memiliki penglihatan ganda yang mana dirinya melihat dua objek seperti berbayang dari satu objek yang dilihat.

Contoh bagaimana penglihatan mata yang mengalami diplopia, memiliki penglihatan ganda (berbayang) dari satu objek yang dilihat. Pexels/Khashi Photo

Penglihatan ganda ini biasanya bisa terjadi sementara, namun yang perlu diperhatikan diplopia juga menjadi tanda serius adanya 'alarm' bahwa tubuh sedang tidak baik.

Baca Juga: Mengenal Arti Istilah Endemi, Epidemi, dan Pandemi

Diplopia dapat mempengaruhi satu atau kedua mata, keduanya disebut diplopia monokular dan diplopia binokular.

Pada diplopia monokular, bayangan ganda tetap ada meskipun mata yang lain tertutup. Sebaliknya diplopia binokular terjadi ketika kedua mata terbuka secara bersamaan dan hilang jika menutup salah satu mata.

Apa yang menyebabkan penyakit itu muncul?
Mata yang melihat setiap objek mengirim sinyal ke otak untuk melihatnya sebagai satu gambaran yang jelas.

Mata dan otak harus bekerja sama untuk menciptakan persepsi yang mendalam dari setiap objek yang dilihat.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Mata, Salah Satunya Jangan Begadang

Apapun yang mengganggu proses ini dapat menyebabkan diplopia. Ini bisa berupa kerusakan saraf atau otot.

Penyakit tertentu juga dapat melemahkan otot-otot yang membantu menggerakkan mata yang akhirnya bisa menghasilkan penglihatan ganda.

Kerusakan pada otot yang menggerakan mata atau rusaknya saraf yang mengontrol pergerakan mata juga jadi salah satu penyebab diplopia.

Tak hanya itu, rusaknya bagian-bagian mata seperti lensa atau kornea mata ikut andil dalam munculnya diplopia.

Selain itu, dilansir dari Cleveland Clinic penyebab lainnya bisa berasal dari:

Baca Juga: Buah Jambu Biji Memiliki 8 Manfaat, Salah Satunya Dapat Mengatasi Katarak dan Mencegah Kanker

Diplopia monokular

- Katarak.
- Astigmatisme.
- Sindrom mata kering.
- Kacamata atau lensa kontak yang tidak pas.
- Iris (bagian berwarna mata) memiliki kelainan.

Diplopia binokular

- Mata yang tidak sejajar (juling).
- Masalah saraf kranial.
- Aneurisma otak.
- Stroke.

Berapa Lama Diplopia Biasanya Dirasakan?

Sebagian besar kasus diplopia bersifat sementara. Faktanya, penglihatan ganda mungkin hilang dengan sendirinya.

Jika mengalami penglihatan ganda lebih dari sekali, atau jika terkadang muncul dan hilang, itu biasanya mengalami diplopia sementara (atau intermiten).

Namun perlu kembali diingat, walaupun biasanya penglihatan ganda bisa hilang dengan sendirinya, seseorang yang mengalaminya tetap harus menemui penyedia layanan kesehatan agar mencegah terjadi hal buruk yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Terhempas, Marc Marquez Absen di GP Indonesia, Mandalika Jadi Mimpi Buruk

Bagaimana Cara Mencegah Diplopia?

Merawat kesehatan mata dan memeriksa mata pada penyedia layanan kesehatan adalah salah satu cara terbaik untuk mendeteksi adanya gangguan diplopia.

Untuk merawat mata, kita disarankan untuk tidak merokok, sempatkan untuk mengistirahatkan mata dari melihat layar gadget/elektronik.

Selain itu, kenakan kacamata pelindung saat melakukan aktivitas yang kiranya bisa membahayakan mata, dan jadwalkan pemeriksaan mata setiap satu hingga dua tahun sekali.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Cleveland Clinic Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler