Filosofi Teras: Cara Bangkit dari Masalah Hidup dengan Pola Pikir yang Benar

22 Januari 2022, 14:39 WIB
filosofi teras: cara bangkit dari masalah hidup dengan pola pikir yang benar / pixabay/ startupstockphotos/ /

ZONABANTEN.com — Filosofi teras menjadi salah satu solusi bagi sebagian besar orang yang tertimpa musibah dan masalah. Tidak lain untuk mempelajari cara bangkit dari sebuah masalah yang dihadapi.

Semua orang tentu pernah memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, sedikit yang mengetahui bagaimana cara bangkit dari masalah hidup.

Sejatinya masalah hidup membuat seseorang menjadi tangguh dalam menjalani kehidupan. Entah itu masalah hubungan, pertemanan, di kampus, di perusahaan, hingga di keluarga.

Selama seseorang masih hidup di dunia masalah akan selalu ada. Sebab, hidup manusia memang penuh resiko dengan konsekuensi masalah yang harus dihadapi.

Baca Juga: Berikut Kumpulan Perbedaan Layangan Putus Versi Penulis dan Film

Filosofi hidup ini telah membantu seorang tokoh, yang pemikirannya berpengaruh bagi dunia sampai saat ini, tidak lain adalah Nelson Mandela.

“Ketidakadilan dalam masa lalu dalam hidup memang tidak dapat diubah, tapi kita bisa menghadapinya saat ini juga untuk membuat masa depan yang lebih baik,” Nelson Mandela. 

Kata-kata ini muncul ketika ia telah membaca sebuah buku karya Socrates, yang berisi tentang bagaimana itu filosofi teras.

Hal serupa juga terjadi pada Zeno, seorang pedagang yang mengalami musibah dengan kehilangan seluruh harta kekayaannya karena tenggelam bersama kapal.

Baca Juga: Seluruh Anggota Running Man Dinyatakan Negatif COVID-19 Setelah Menjalani Tes

Hal tersebut membuatnya hidupnya terlontang lantung di Yunani, karena tidak dapat melakukan apapun.

Hingga suatu ketika Zeno datang ke toko buku. Ia membaca buku karya Socrates, yang mengembangkan aliran filsafatnya sendiri yang bernama stocoism.

Ia akhirnya berguru pada Socrates. Aliran Socrates yang bernama stocoism, di Indonesia dikenal dengan istilah filosofi teras.

Filosofi teras sangat mudah dipahami dan dipraktekkan oleh seseorang. Ada salah satu ajaran dalam filosofi teras yang disebut dengan dikotomi kendali.

Baca Juga: Sedotan Jaman Dahulu Memiliki Panjang 1 Meter, Seperti Apa Ya Faktanya?

Filosofi teras mengajari seseorang untuk membagi kegiatan hidup menjadi dua kategori. Pertama sesuatu yang bisa dikendalikan dan apa yang tidak bisa dikendalikan.

Mulai dari kondisi dunia, karir, prestasi, hingga hubungan merupakan hal konkrit yang tidak bisa dikendalikan seseorang.

Menurut filosofi teras, hal yang dapat dikendalikan manusia dalam hidup hanya dua. pertama pikiran dan kedua tindakan yang dilakukan.

Apa hubungannya dengan masalah dalam hidup? Masalah dalam hidup dapat dikategorikan pada ada atau tidaknya kendali seseorang dalam hidupnya.

Baca Juga: Fanboy Semakin Iri, Jung Hae In Dapat Kejutan dari Jisoo BLACKPINK dan Ciwi-Ciwi Snowdrop

Ketika seseorang mengerti hal tersebut, ia akan tahu bagaimana langkah dan cara yang harus ia tumbuh dalam mencari solusi.

Seringkali stress dan cemas datang bukan karena masalah yang dihadapi. Namun, karena bingung tentang cara menghadapi suatu masalah. 

Tidak jarang seseorang membuat keadaan suatu masalah semakin sulit. Dibandingkan dengan berusaha membuat keadaan menjadi lebih baik.

Seperti mengutuk semesta yang tidak memihak, menyalahkan takdir, menyalahkan diri sendiri yang tidak mampu, hingga menyalahkan Sang Pencipta kehidupan.

Baca Juga: Aktris Song Ji-hyo Melakukan Karantina Sendiri meskipun Dites Negatif untuk COVID-19

Menurut Seneca, salah satu filsuf mengatakan bahwa, seseorang lebih sering menderita karena imajinasi dan persepsinya sendiri, dari pada kenyataan yang ada.

Bagaimana membuat solusi dalam suatu masalah? Berdasarkan filosofi teras, akan selalu ada hal yang dapat dikontrol dalam hidup.

Tidak lain pikiran dan tindakan. Perspektif yang buruk pada diri sendiri akan membuat masalah semakin rumit, sebaliknya memiliki pikiran positif apad segala hal akan membuat seseorang menemukan solusi dari dalam dirinya sendiri.

Respon seseorang pada suatu masalah akan membuatnya memiliki tindakan yang berbeda pula. Padahal masalah yang dihadapi sama.

Baca Juga: Tak Perlu Pesugihan, Postingan Jimin BTS di Pulau Jeju Bawa Dampak Besar Bagi Industri Pariwisata Lokal

Ketika Anda sedang tertimpa masalah dalam hidup, coba pikirkan apa yang dapat Anda kontrol? Jika ternyata tidak ada, jangan dipaksa karena tidak semua hal dapat Anda kontrol.

Jika ada, maka optimalkan sekuat tenaga. Adapun sisanya serahkan pada Sang Pencipta, karena Anda tidak dapat mengontrolnya.

Menurut Epictetus, seorang filsuf Yunani. Tugas utama dalam hidup hanya dengan mengidentifikasi dan memisahkannya.

Mana yang tidak ada kendalinya dalam diri manusia, dan mana yang bisa dikendalikan oleh manusia. Agar seseorang dapat membuat pilihan yang benar-benar bisa ia kontrol.

Baca Juga: Sadis! Putra Mahkota Arab Saudi Penjarakan Ibu Kandungnya, Karena Mengkritik Hal Ini

Filosofi teras memang tidak semudah itu. Sebab, tidak semua memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah. Namun, tidak ada salahnya bukan jika mencoba.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Youtube satu persen

Tags

Terkini

Terpopuler