Film Sri Asih Pakai Teknologi CGI dalam Pembuatannya

- 8 September 2022, 06:55 WIB
Tangkap layar salah satu adegan dalam trailer Sri Asih yang sudah mulai menunjukkan alur ceritanya.
Tangkap layar salah satu adegan dalam trailer Sri Asih yang sudah mulai menunjukkan alur ceritanya. /Youtube/Screenplay Films.

ZONABANTEN.com- Sutradara film Sri Asih, Upi mengatakan bahwa 60 persen dari film Sri Asi menggunakan efek khusus CGI (computer-generated imagery).

Sri Asih sendiri merupakan film bergenre laga yang sebagian besar adegannya merupakan perkelahian yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 6 Oktober 2022.

Untuk menghasilkan gambar yang spektakular layaknya film pahlawan super dibutuhkan efek khusus.

“CGI mungkin 60 persen dari filmnya. Cukup banyak, ada 1.000 shot CGI karena karena menjadi superhero dia pakai tenaga-tenaga super dan lawannya juga supervillain dan kita akan lihat final battle,” ujar Upi dalam jumpa pers peluncuran trailer "Sri Asih" di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Pentingnya Punya Aksen dalam Bahasa Inggris dan Cara Meningkatkannya

Proses pembuatan film terbilang cukup lama karena memakan waktu hingga tiga tahun lantaran terpotong pandemi COVID-19.

Upi mengatakan produksi film tersebut tertunda hingga enam kali lantaran ada kru yang positif serta peraturan terkait protokol kesehatan.

Sementara itu, produser "Sri Asih" Joko Anwar mengatakan bahwa film tersebut merupakan kunci dari keseluruhan Jagat Bumi Langit.

“Kalian tidak harus menunggu lama Jagat Bumi Langit akan seperti apa, karena akan diceritakan di 'Sri Asih',” kata Joko.

Baca Juga: Sudah Nonton KKN di Desa Penari? Simak 6 Fakta Menariknya

Film Sri Asih mengkisahkan tentang Alana yang tidak mengerti mengapa dia selalu dikuasai oleh kemarahan, namun selalu berusaha melawannya.

Alana lahir saat letusan gunung berapi yang memisahkan dia dan orangtuanya. Dia kemudian diadopsi oleh seorang wanita kaya yang berusaha membantunya menjalani kehidupan normal.

Akan tetapi, saat dewasa Alana menemukan kebenaran tentang asalnya. Dia bukan manusia biasa dan bisa menjadi kebaikan untuk kehidupan, bahkan menjadi kehancuran bila tidak dapat mengendalikan amarahnya. ***

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah