Network
Lantas penampilannya tersebut kemudian memancing sejumlah reaksi dari netizen, yang rata-rata bernada pelecehan dan intimidasi.
Tak hanya sampai di situ, sebuah komentar bernada misogini dari seorang wanita pun muncul di sana, yang diakui oleh model Vogue ini cukup membuatnya frustasi.
"Saya kebetulan memeriksa komentar untuk melihat bagaimana keadaan foto itu dan jumlah hal-hal keji yang dikatakan tentang saya benar-benar mengejutkan. Saya gemetar secara fisik. Saya mengalami serangan panik dan saya berpikir: 'Saya ingin meringkuk menjadi bola dan menghapus diri saya sendiri',” kata Emily menanggapi komentar itu.
"Yang benar-benar mengerikan adalah sebagian besar komentar berasal dari wanita, mengatakan hal-hal kasar dan menandai teman-teman mereka. Saya selalu diajari bahwa wanita harus mendukung wanita, jadi melihat komentar kasar dari wanita itu mengerikan," lanjut Emily.
Diketahui, Emily rupanya memiliki kondisi psikologi yang cukup rentan. Model dari Vogue Italia ini rupanya pernah mendapatkan perlakuan tidak baik dari teman-temannya semasa masih bersekolah.
Saat usia 15 tahun, model cantik ini pernah mengalami putus sekolah, karena menjadi korban bully di sekolahnya.
Teman-temannya kerap kali mencuri foto apapun yang Emily bagikan di Facebook, untuk kemudian diedit dan menjadi bahan olok-olok di Twitter.
"Orang-orang dari sekolah akan mengambil foto dari halaman Facebook saya dan mengeditnya untuk menjelek-jelekkan saya di Twitter dan membandingkan saya dengan hal-hal yang mengerikan,” kata Emily.
Tak hanya itu, Emily juga kerap mendapatkan intimidasi secara fisik, seperti dorongan di koridor dan barang-barang yang dilemparkan ke arahnya.
