Network
Sosok publik figure yang akrab dipanggil Bunda Dorce ini diketahui sempat dirawat karena memiliki penyakit komorbid diabetes dan Alzheimer.
Prosesi pemakaman dilakukan menurut protokol Covid-19 sehingga jenazah tidak dikeluarkan dari mobil ketika tiba di halaman masjid pukul 13.30.
Para pelayat menyolatkan di samping mobil jenazah dan mendoakan pemilik asli Deddy Yuliardi bin Aad Kacepet.
Banyak yang kehilangan Bunda Dorce baik warga Kampung Cibening RT 002/RW 01, Jatibening, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat karena almarhum adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi.
Baca Juga: Proyek Ulang Tahun J-Hope 2022 di Sinchon Menampilkan Instalasi ‘HOPE WORLD’
Rumah gadang Dorce di Jatibening menjadi tempat mendiang menyalurkan bantuan sosial untuk warga sekitar.
Mirna warga setempat juga mengungkapkan bahwa beliau juga suka mengumpulkan anak-anak yatim dan warga pra sejahtera untuk diberi santunan.
Dorce Gamalama lahir di Solok pada 21 Juli 1963 dan meninggal di usia 58 tahun. Beliau juga kerap aktif dalam kegiatan sosial di organisasi perkumpulan warga adat Minang di Kota Bekasi.
Sosoknya sangat berjasa khususnya bagi warga Minang di wilayah tersebut.
