Alih-alih sebagai penolakan, ternyata para ahli juga mengatakan bahwa cancel culture dapat berubah menjadi bentuk online shaming atau cyberbullying.
Sehingga, tujuan awal dari cancel culture yang seharusnya membuat pelaku pelanggaran menjadi jera dan menyesal.
Justru semakin membahayakan ketika terjadi bullying yang tak terhentikan.***