Sutradara ‘Midnight Asia: Eat. Dance. Dream' Netflix Ungkap Antusiasmenya Terhadap Kehidupan Metropolis Asia

6 Februari 2022, 22:45 WIB
Sutradara ‘Midnight Asia: Eat. Dance. Dream' Netflix Ungkap Antusiasmenya terhadap Kehidupan Metropolis Asia/Netflix 2021 /WOOHAE CHO/NETFLIX

ZONABANTEN.com - Joe Evans baru saja diwawancara terkait serial Netflix “Midnight Asia: Eat. Dance. Dream" yang disutradarainya. 

Dilansir melalui laman The Korea Herald 6 Februari, Joe Evans yang melakukan sesi wawancara online melalui Zoom pada hari Jumat kemarin, memaparkan ide, kesan, dan rencananya terkait serial dokumenter garapannya. 

Midnight Asia: Eat. Dance. Dream. adalah serial dokumenter tentang kehidupan malam di beberapa ibu kota di benua Asia. 

Baca Juga: Ada Drama Baru Song Kang, Cek Daftar Drama Korea yang Tayang Februari 2022 Di Sini!

Dalam musim pertama Midnight Asia: Eat. Dance. Dream, sang sutradara memilih kota Seoul, Tokyo, Taipei, Mumbai, Manila, dan Bangkok untuk diangkat ke dalam dokumenter.

Dari keenam kota tersebut, ia menonjolkan kuliner unik, lokasi tersembunyi yang belum banyak terjamah penduduk, hingga sisi lain dari ibu kota di kala malam tiba. 

Kepada wartawan, dirinya mengatakan bahwa, kisah yang diangkat ke dalam proyek itu bersumber dari banyak orang dengan latar belakang beragam, “Kami membawakan kisah di seluruh seri dari berbagai latar belakang, mulai dari usia 18 hingga akhir 80-an.”

Ia juga mengakui sangat terbuka bagi siapa saja yang memiliki cerita hebat yang dapat diangkat ke dalam serial. 

Baca Juga: Gawat! Angka Kematian Covid-19 di AS Hampir 900.000 Jiwa, Tertinggi di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya

“Dengan kisah yang luar biasa, kami mampu menyajikan budaya, makanan, dan identitas dengan lensa baru,” katanya. 

Hal itu dilakukannya karena ia menganggap ada energi multidimensi dan visual yang menarik di Asia. 

Salah satu maksud dari sutradara kelahiran Swansea, Wales itu membuat serial dokumenter tersebut karena ingin mengetahui apa arti rumah bagi sebagian orang.

Selain itu, ia juga ingin tahu bagaimana lingkungan dapat memengaruhi hasrat masyarakat dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga: Lebih dari Sepekan, All of Us Are Dead Masih Bertahan di Posisi Pertama sebagai Serial Netflix Terpopuler

Kepada The Korea Herald, ia mengungkapkan, “Itu mirip seperti band dengan banyak lagu, kemudian memilihnya untuk dimasukkan ke dalam album dan memilih mana yang sekiranya potensial.”

Ia merasa bahwa, enam tempat pilihannya sudah sangat tepat. 

Karena proses shooting dilakukan di tengah pandemi Covid-19, dirinya dan kru produksi lainnya tidak merasa situasi itu menghambat proses pengerjaan. 

“Pesan yang ingin kami sampaikan kepada pemirsa adalah sosok yang berkontribusi pada kehidupan malam kota. Karena kami menginginkan sesuatu yang abadi, kami tidak membahas atau fokus pada situasi Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga: Still Cut Terbaru Drama ‘Twenty-Five Twenty-One’ Tampilkan Kim Tae Ri Berlutut di Hadapan Kim Hye Eun

Kesannya selama menyoroti kehidupan di kota Seoul yaitu, ia percaya bahwa inklusivitas ide dapat membawa hasrat yang berbeda ke dalam suatu komunitas, dan itu yang dirasakannya disana.

“Sebagai kota metropolitan modern, masyarakat di Seoul mungkin sedikit dingin. Tapi, saya tetap dapat merasakan kehangatan karena kehadiran budaya lokal,” katanya. 

Joe Evans percaya, serialnya mampu menyuguhkan sisi lain dari Korea Selatan dengan mengambil kota Seoul sebagai fokusnya. 

Menurutnya, kombinasi dari “New” dan “Retro” yang dikenal dengan “Newtro” sangat diterima masyarakat modern dengan baik karena mampu memunculkan budaya lokal dengan menarik.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Ingin Camilla Menjadi Permaisuri Saat Pangeran Charles Menjadi Raja Inggris

Di akhir sesi wawancara, pria lulusan International Film School of Wales tersebut berencana melebarkan jangkauan proyeknya ke kota-kota metropolitan lain di benua Asia. 

Dirinya juga ada rencana untuk mengangkat cerita dari benua lain, seperti Afrika dan Eropa. 

Tidak menutup kemungkinan juga kedepannya ia akan membuat serial dokumenter serupa, tapi mengangkat kehidupan pagi hari dari penduduk kota. 

Serial dokumenter Midnight Asia: Eat. Dance. Dream. sudah tayang sejak 20 Januari lalu dan dapat disaksikan melalui platform Netflix.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler