Ternyata ini Alasan J.K Rowling Tidak Hadir dalam Reuni 'Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts'

29 Desember 2021, 20:30 WIB
J.K. Rowling /jkrowling.com

ZONABANTEN.com - Para pemeran Harry Potter akan kembali 'mudik ke Hogwarts' pada 1 Januari 2022 mendatang dalam acara 'Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts'.

Seluruh pemain film Harry Potter dijadwalkan bakal hadir dalam acara reuni yang tayang di platform streaming HBO Max itu. Termasuk trio pemeran utamanya yakni Daniel Radcliffe, Rupert Grint, dan Emma Watson.

Namun, sang penulis, J.K. Rowling dikabarkan tidak akan turut serta dalam reuni spesial ini. Di mana wanita berusia 56 tahun itu hanya akan muncul dalam rekaman arsip saja.

Hal ini menjadi tanda tanya bagi para penggemar Harry Potter. Mengingat ini merupakan penampilan reuni perdana mereka untuk merayakan 20 tahun sejak penanyangan film pertama Harry Potter bertajuk 'Harry Potter and the Sorcerer's Stone'.

Baca Juga: Harry Potter Return To Hogwarts Rilis Trailer, Tayangkan Reuni Hangat Para Aktornya

'Harry Potter and the Sorcerer's Stone' dirilis pada November 2001 sebagai film pertama dari delapan waralaba film yang diambil dari novel karya penulis J.K.Rowling berjudul serupa.

Usut punya usut, ternyata ketidakhadiran wanita bernama asli Joanne Kathleen Rowling itu akibat cancel culture yang dialaminya usai bermasalah dengan kaum transgender sejak tahun 2020 lalu.

Komunitas LGBTQ menuduh Rowling sebagai transphobia setelah membuat unggahan mengenai perempuan transgender. 

Dalam unggahannya, Rowling mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perempuan transgender yang diizinkan mengakses ruang seks tunggal.

Sikapnya ini menuai pujian dari beberap aktivis hak-hak perempuan, sekaligus kecaman dari para aktivis transgender.

Baca Juga: Jelang Reuni, HBO Rilis Foto dan Teaser Terbaru Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts

Pengacara sekaligus pimpinan organisasi HAM Robert F. Kennedy Human Rights, Kerry Kennedy, mengkritik unggahan bernada transphobic dari Rowling karena dianggap dapat melemahkan kelompok yang sudah rentan.

“Serangan J.K. Rowling terhadap komunitas transgender tidak sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai fundamental RFK Human Rights dan mewakili penolakan terhadap visi ayah saya," kata Kennedy dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

 

Selain itu, beberapa situs penggemar "Harry Potter" dan pemain di film ini secara terbuka telah menjauhkan diri dari pandangan Rowling tentang masalah transgender.

 

 

 

Sementara itu, J.K. Rowling membantah keras anggapan bahwa dirinya adalah transphobic dan ingin menyakiti orang-orang transgender dengan unggahannya.

Penulis berusia 56 tahun itu mengatakan bahwa ia akan mengembalikan penghargaan HAM bergengsi dari RFK Human Rights.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun Merantau, Pemain Harry Potter Mudik ke Hogwarts

Sebelumnya pada tahun 2020 lalu, Rowling dianugerahi penghargaan Ripple of Hope atas karyanya yang melindungi hak-hak anak dengan menyoroti pelecehan di sistem panti asuhan.

The Ripple of Hope diberikan kepada orang-orang yang telah “menunjukkan komitmen terhadap perubahan sosial” dan penerimanya termasuk mantan Presiden AS Barack Obama, Uskup Agung Desmond Tutu dan aktor serta aktivis George Clooney.

“Saya sangat sedih karena RFKHR merasa terdorong untuk mengambil sikap ini,” tulis Rowling di website-nya.

“Tetapi tidak ada penghargaan atau kehormatan, tidak peduli kekaguman saya terhadap orang yang diberi nama itu, sangat berarti bagi saya sehingga saya akan kehilangan hak untuk mengikuti perintah hati nurani saya sendiri,” lanjutnya.***

 

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler