Network
ZONABANTEN.com – Makanan bercita rasa manis seperti apem adalah kudapan primadona saat Ramadan. Di Kabupaten Pandeglang, ada apem legendaris yang sudah eksis sejak tahun 1970. Apem Barokah namanya.
Rumah produksi apem khas Kabupaten Pandeglang ini berada di Kampung Kadubungbang, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk. Sekarang, Apem Barokah diproduksi Rumsah (70 tahun) bersama anaknya, Lina (30 tahun) dan Eno (45 tahun).
Apem Barokah dibuat dari tepung beras dan tapai yang diuleni hingga tercampur rata. Adonan apem ini kemudian didiamkan selama 8 jam agar proses fermentasinya sempurna. Setelah itu dilakukan pengukusan hingga apem mengembang dan matang.
“Adonan apem dimasukkan ke dalam wadah atau takir untuk cetakan apem. Setelah adonan tersusun dalam wadah dan dandang dari bambu yang disangga oleh kayu dadap, apem lalu dimasak dalam kuali besar selama 5 menit,” kata Rumsah.
Baca Juga: Ketan Bintul, Kudapan yang Pernah Jadi Menu Buka Puasa Sultan Banten, Rasanya Gurih dan Legit
Menurut Rumsah, Apem Barokah tidak menggunakan pengawet sama sekali sehingga umur simpannya sangat singkat, hanya 2 hari. Itu pun jika apemnya dibungkus dengan daun pisang dan dalam kondisi tertutup. Namun, hal inilah yang memperkuat daya tariknya.
Rumsah mengatakan, keluarganya selalu memproduksi Apem Barokah sejak dulu. Mereka nyaris tak pernah libur kecuali ada kondisi yang mendesak. Bahkan saat lebaran atau Idul Fitri keluarganya tetap membuat apem ini karena peminatnya sangat banyak.
“Tiap hari produksi, tidak ada liburnya kecuali ada keperluan, lebaran tetap buat,” katanya.
Saking larisnya, Rumsah dan sang anak berjibaku membuat apem sejak pukul 01.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB saat Ramadan. Mereka biasanya menghabiskan empat karung beras dan menghasilkan enam belas wadah besar adonan apem.
Baca Juga: Resep Es Pisang Ijo Paling Enak, Cocok untuk Takjil Ramadan, Bisa Dijual dan Pasti Cuan!
