Ketan Bintul, Kudapan yang Pernah Jadi Menu Buka Puasa Sultan Banten, Rasanya Gurih dan Legit

- 7 Maret 2024, 08:15 WIB
Ketan bintul, kudapan yang pernah jadi menu buka puasa Sultan Banten, rasanya gurih dan legit.
Ketan bintul, kudapan yang pernah jadi menu buka puasa Sultan Banten, rasanya gurih dan legit. /Kemenparekraf

ZONABANTEN.com – Memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat Banten biasanya akan menyantap ketan bintul sebagai takjil atau menu buka puasa. Kudapan bercita rasa gurih dan legit ini dibuat dari ketan dan disajikan bersama serundeng.

Ketan bintul juga bisa disantap bersama kuah semur atau gulai daging sapi dan kambing. Makannya dengan cara dicocol. Kudapan yang konon sudah ada sejak abad ke-16 ini biasanya dijual saat Ramadan saja sehingga terbilang sangat langka sekaligus istimewa.

Dalam proses pembuatan ketan bintul, ketan awalnya dicuci lalu dikukus hingga setengah matang. Setelah itu diangkat dan ditumbuk hingga halus. Proses penumbukannya bisa berlangsung selama berjam-jam jika dilakukan secara tradisional.

Baca Juga: Pemprov Banten Punya Layanan Mudik Gratis 2024, Segera Daftar! Ini Syarat dan Ketentuannya

Penumbukan ini dilakukan agar ketan bintul yang dihasilkan bertekstur kenyal. Selama ditumbuk, garam dan gula ditambahkan ke dalam ketan secukupnya. Ketan yang sudah halus kemudian dituangkan ke dalam wadah. Wadah ini biasanya dilapisi dengan daun pisang atau karung yang bersih agar tidak lengket.

Setelah itu, ketan dibiarkan hingga benar-benar dingin kemudian ditaburi dengan serundeng. Serundeng ini dibuat dari kelapa parut yang disangrai hingga berwarna kecoklatan dan aroma khasnya keluar. Kelapa yang sudah disangrai kemudian dihaluskan agar tidak menggumpal.

Di Banten, ketan bintul biasanya dijual di pasar tradisional dan toko kue. Kudapan ini bahkan sudah ditetapkan Kemendikbudristek RI sebagai warisan budaya tak benda dari Banten pada 20 November 2020 dengan nomor registrasi 2020009896.

Baca Juga: Pemprov Banten Bakal Masifkan Pelatihan Calon Tenaga Kerja untuk Tekan Angka Pengangguran

Dulu, ketan bintul adalah menu buka puasa Sultan Maulana Hasanuddin, salah satu sultan Banten yang tersohor dan terpandang pada masanya. Kudapan ini kemudian disajikan untuk para tamu kerajaan yang berkunjung ke Banten. Konon, Sultan Maulana Hasanuddin sendiri yang memintanya.

Selain enak, ketan bintul juga memiliki nilai filosofis yang dalam. Kudapan ini melambangkan kerekatan layaknya ketan yang lengket. Harapannya, ketan bintul menjadi simbol persaudaraan dan persatuan sesama manusia.

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: bantenprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x