Misteri Gunung Santri di Kabupaten Serang, Ada Kisah Syekh Sakti yang Bisa Menyerupai Ayam Jago

- 22 Oktober 2023, 07:00 WIB
Misteri Gunung Santri di Kabupaten Serang, ada kisah syekh sakti yang bisa menyerupai ayam jago.
Misteri Gunung Santri di Kabupaten Serang, ada kisah syekh sakti yang bisa menyerupai ayam jago. /Vebiku Channel

ZONABANTEN.com – Jika Anda masyarakat Kabupaten Serang, pernahkah Anda mendengar nama Gunung Santri? Gunung Santri adalah sebuah bukit yang berada di Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Nama Gunung Santri mungkin dikenal hingga ke luar wilayah Kabupaten Serang bahkan Provinsi Banten. Namun, tidak semua orang mengetahui kisah-kisah penuh misteri di balik kokohnya bukit tersebut. Artikel ini menyajikan informasi menarik seputar misteri Gunung Santri yang patut diketahui masyarakat Provinsi Banten khususnya Kabupaten Serang.

Gunung Santri kerap dijadikan sebagai lokasi wisata religi para santri. Di bukit ini terdapat beberapa makam tokoh pahlawan zaman Kesultanan Banten. Di sepanjang jalan menuju puncak Gunung Santri, ada banyak kuburan berbatu nisan kuno. Di bagian puncak bukit tersebut, berdiri makam seorang ulama sakti bernama Syekh Muhammad Sholeh.

Syekh Muhammad Sholeh adalah murid Sunan Ampel yang dulu gencar menyiarkan agama Islam di wilayah Banten bersama empat santrinya yaitu Malik, Isroil, Ali, dan Akbar. Makam mereka berdekatan dengan makam Syekh Muhammad Sholeh dan kerap dikunjungi para peziarah.

Baca Juga: Bejat! Gadis Belia di Kabupaten Serang Dicabuli Kenalannya di Lapangan Bola usai Dicekoki Miras

Setelah berguru dengan Sunan Ampel, Syekh Muhammad Sholeh menimba ilmu dari Sunan Gunung Jati, ayah dari Sultan Maulana Hasanuddin atau Sultan Syarif Hidayatullah yang saat itu menjadi penguasa Cirebon. Syekh Muhammad Sholeh kemudian diperintahkan untuk mencari Sultan Maulana Hasanuddin di Banten karena dirinya tak kunjung kembali ke Cirebon.

Saat itu, mayoritas masyarakat Banten menganut agama Hindu karena adanya pengaruh Kerajaan Padjajaran yang dipimpin Prabu Pucuk. Saat Sultan Maulana Hasanuddin ditemukan, dirinya enggan kembali ke Cirebon karena merasa terpanggil untuk mengislamkan rakyat Banten.

Akhirnya, Syekh Muhammad Sholeh menetap di Gunung Santri dan menyiarkan agama Islam bersama Sultan Maulana Hasanuddin. Sang sultan kemudian mengangkat para pengikutnya termasuk Syekh Muhammad Sholeh sebagai pengawal sekaligus penasehatnya.

Gerakan yang mereka lakukan membuat reputasi dan pengaruh Prabu Pucuk melemah. Alhasil, sang prabu murka dan mengajak Sultan Maulana Hasanuddin untuk bertarung dengan cara mengadu ayam jago. Barangsiapa yang kalah maka lehernya akan dipenggal.

Baca Juga: Mengaku Dukun Sakti Ternyata Penipu, Warga Kabupaten Serang Ditangkap Polisi

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x