Network
ZONABANTEN.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kini dihantui rasa dilema karena adanya permintaan dari berbagai kalangan untuk menghilangkan iklan rokok yang menjamur di Kota Serang. Iklan tersebut dinilai mengganggu dan menyesatkan anak-anak sehingga harus ditiadakan.
Di sisi lain, iklan rokok ini menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Kota Serang. Namun, Pemkot Serang dituntut untuk mengurangi bahkan meniadakannya demi mewujudkan Kota Serang sebagai Kota Layak Anak.
Wakil Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin, mengakui bahwa salah satu indikator Kota Layak Anak adalah tidak adanya iklan rokok yang dipajang di sembarang tempat, terutama tempat-tempat strategis.
“Salah satunya meminimalisir iklan-iklan rokok. Tapi harus paham kalau Kota Serang itu butuh PAD, maka nanti aturannya akan ditindaklanjuti,” katanya.
Subadri menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya menyusun langkah-langkah yang tepat untuk menindaklanjuti permintaan tersebut agar PAD Kota Serang tetap terpenuhi dan Kota Layak Anak dapat diwujudkan.
“Jadi tinggal aturannya saja nanti diatur, sehingga di satu sisi predikat Kota Layak Anak terealisasi dan didukung penuh, tapi di sisi lainnya pendapatan daerah juga harus terpenuhi,” ujarnya.
Subadri mengakui bahwa iklan rokok dapat mempengaruhi anak-anak, membuat mereka berpikir bahwa merokok adalah hal lumrah yang dapat dilakukan siapa saja. Namun, Pemkot Serang juga harus membuat aturan secara bijaksana dalam menanggapi persoalan ini.
“Memang kalau mau mengacu pada Kota Layak Anak, iklan-iklan rokok itu harus dikurangi, karena amanah aturannya seperti itu. Jadi, tanpa diminta anak-anak pun seharusnya memang diminimalisir,” tuturnya.
Informasi ini juga dapat Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Antara KLA dan PAD, Pemkot Serang Dilema Soal Iklan atau Reklame Rokok.
