Hujan Intensitas Tinggi, Aparatur Tangsel Ingatkan Dinas Soal Gorong Gorong Ditutup Pemilik Ruko

- 29 Oktober 2021, 19:01 WIB
Salah satu gorong gorong dekat Pasar Serpong amblas / Idris Mamen
Salah satu gorong gorong dekat Pasar Serpong amblas / Idris Mamen /


ZONABANTEN.com - Camat Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Dwi Suryani mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan dinas teknis soal kewaspadaan menghadapi hujan dengan intesitas tinggi.

Banyaknya gorong gorong yang tertutup bangunan ruko, dan material sampah, menjadi kewajiban bersama dalam menanggulanginya.

"Kalau menurut saya, semuanya harus terlibat. Ada kesadaran warga. Memang banyak gorong gorong yang tertutup bangunan, ada sampah juga menyumbat. Memasuki musim penghujan seperti ini, ayo semuanya bekerja sama. Karena pemerintah itu sudah memperbaiki," kata Dwi Suryani kepada wartawan, Jumat 29 Oktober 2021.

Baca Juga: Dianggap Hanya Jadi 'Penghisap' APBD, Pengamat Trisakti Minta Pemda Restrukturisasi BUMD

Kalau aparatur di tingkat Kecamatan dan Kelurahan, hanya memfasilitasi, mensosialisasi, dan memberikan edukasi, agar gorong gorong yang sudah dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) itu jangan ditutup total. Namun, kalau urusan untuk dibongkar itu adanya di dinas teknis dan penegak Peraturan Daerah (Perda)," tambahnya.

Menurut Dwi, gorong gorong yang tertutup sangat mengkhawatirkan akan adanya telur telur nyamuk aedes aegypti, yang dapat menimbulkan penyakit demam berdarah (DBD). Terlebih, jika gorong gorong yang tersumbat dan membuat genangan, yang merupakan tempat favorit nyamuk DBD.

"Untuk gorong gorong yang tertutup itu jelas kita tidak tahu kan didalamnya itu jadi genangan atau tidak, karena gorong gorong yang tertutup itu kan ngga bisa kita monitor juga. Makanya, saya menghimbau kepada masyarakat, jangan menutup gorong gorong, karena bisa bahaya dan jadi tempat berkembang biak nyamuk, selain tidak bisa dimonitor jika ada sampah yang mwnyumbat," tegas Dwi.

Baca Juga: UKM Tercekik Harga Minyak Goreng, Disperindag Tangsel Sebut Belum Ada Kenaikan Signifikan

Kita juga ada rapat evaluasi pengendalian pembangunan. Jadi di rapat itu, kita sampaikan keluhan keluhan masyarakat, termasuk pengendalian banjir, dan monitoring saluran saluran air. Itu memang kewilayahan di dinas teknis. Kalau misalkan ada genangan, ada longsor, itu pasti yang seminggu sekali itu dievaluasi. Biasanya cepat, karena melibatkan dinas teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," ujarnya lagi.

Hal serupa dikatakan salah seorang Staf Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Ferdy. Ferdy menyatakan, untuk di wilayah Rawa Mekar Jaya, di sepanjang Jalan Ciater tampak kurang tidak tersedianya gorong gorong, karena memang ditutup oleh pemilik ruko dan beberapa bangunan lainnya.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x