Tenaga Pendidik di Tangsel Ungkap Pelajaran Matematika Paling Sulit Diajarkan Saat PJJ

- 13 Agustus 2021, 16:20 WIB
SDN Pondok Jagung 04 Tangsel
SDN Pondok Jagung 04 Tangsel /Ari

ZONABANTEN.com - Kepala Sekolah SDN Pondok Jagung 04, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Asli Maryuli mengungkapkan bahwa, mata pelajaran matematika sangat sulit diajarkan pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring. Pasalnya, kata Yuli, mata pelajaran tersebut diakui juga sulit dicerna oleh peserta didik pada saat tatap muka.

"Mereka (siswa) kalau mendapatkan pembelajaran terutama matematika, saat tatap muka saja guru bingung menyampaikan bagaimana materi ini sampai dan masuk ke otak siswa, apalagi PJJ. Siswa sulit memahami materi, guru harus berpikir lebih. Siswa itu agak sulit memahami pembelajaran apalagi yang sulit seperti matematika," kata Yuli kepada wartawan, Jumat 13 Agustus 2021.

Belum lagi, tambah Yuli, pembelajaran secara online dirasa menjenuhkan bagi peserta didik. Orang tua yang tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, katanya lagi, juga menjadi kesulitan pembelajaran secara daring tersebut.

Baca Juga: Ada Temuan Beras Bansos Berkerikil, Dr. Anton Charliyan: Jangan dipolitisir

"Kalau kelas 1 kelas 2 masih bisa orang tua dampingi dan ajarkan, kalau kelas 5 dan 6 pelajaran udah tinggi. Kalau misalkan orangtua yang berpendidikan rendah belum tentu bisa, yang tinggi juga belum tentu. Apalagi kita tahu, ada beberapa orang tua yng meninggal karena Covid-19. Tentu itu menjadi kendala, dalam pembelajaran secara daring," tegas Yuli.

Oleh sebab itu, ujar Yuli, sekolah menuntut para guru, tenaga pendidik untuk berinovasi dalam memberikan materi pelajaran. Terkadang, guru harus membuat video dan power point dalam memberikan materi.

"Kita harus berinovasi, harus ada perubahan. Metode harus ditambah jangan gitu-gitu aja. Alhamdulillah, disini gurunya pakai metode pmebelajarannya kita pakai zoom meeting, tampilkan video pembelajaran yang modern. Yang jelas guru-guru disini hampir semua memakai aplikasi. Tapi ya begitu, kuotanya cepat habis, kalau zoom meeting kan lebih dari satu jam, nyedot kuota terlalu banyak," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menyatakan, di tengah pandemi Covid-19, peserta didik diharuskan bersekolah secara daring. Namun, berdasarkan data, 9 persen anak di DKI Jakarta justru tidak dapat mengikuti pelajaran sekolah, karena tak memiliki gawai atau gadget.

Baca Juga: Akui Siap PTM, Pendidik SD di Tangsel: Skema Belajar di Kelas Sudah Maksimal

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x