Ada Temuan Beras Bansos Berkerikil, Dr. Anton Charliyan: Jangan dipolitisir

- 13 Agustus 2021, 13:25 WIB
Ilustrasi beras bansos
Ilustrasi beras bansos /Antara

ZONABANTEN.com  - Selama masa pandemi pemerintah membuat beberapa program sosial yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi salah satunya adalah bantuan sosial berupa beras.

Namun, kualitas beras bansos sempat menjadi sorotan di media sosial beberapa waktu lalu. Hal ini disebabkan ada beras bansos yang ditemukan berkerikil dan tidak layak konsumsi.

Menyikapi hal tersebut, Irjen Pol. (Purn.) Dr. H. Anton Charliyan mengingatkan agar temuan tersebut tidak dipolitisir.

Dr. Anton Charliyan yang juga salah satu Dewan Pengarah Relawan Nasional Lawan COVID-19 (RNLC19) mengatakan, temuan tersebut bukan sebuah kesengajaan dan janganlah dipolitisir.

Baca Juga: Akui Siap PTM, Pendidik SD di Tangsel: Skema Belajar di Kelas Sudah Maksimal

“Beras Bansos dari Pemerintah melalui Bulog yang tidak layak dikonsumsi hanya beberapa karung dan bisa ditukar langsung. Jangan dipolitisir, karena bukan kesengajaan,” melansir dari ANTARA, Kamis 12 Agustus 2021.

Dijelaskan, beras dengan kualitas buruk tersebut ditemukan di beberapa daerah seperti di Pandeglang, Lebak dan Tasikmalaya. 

Setelah ditelusuri pihaknya, kejadian tersebut bukan kesengajaan, namun terjadi kerena kesalahan teknis. Dirinya juga mengakui bahwa belum semua gudang beras pemerintah memenuhi standar untuk menyimpan beras. 

Baca Juga: Dijual di Ebay, Pelari Belarusia Ungkap Alasan Dirinya Lelang Medali Olimpiadenya

Beras tersebut menjadi berkerikil karena terkena air hujan saat pengiriman dan ada pula yang disimpan terlalu lama di gudang sehingga menjadi rusak. 

Menurutnya masyarakat tidak perlu gusar karena pemerintah akan segera mengganti beras yang tidak layak konsumsi tersebut dengan beras yang kualitasnya baik.
       
“Wajar suatu barang yang lama disimpan di gudang ada yang aus atau rusak. Barang yang dibeli di Super Market saja kadang ditemukan rusak atau tidak layak pakai begitu dibuka di rumah. Sepanjang toko tersebut bertanggungjawab dan siap mengganti ‘kan’ tidak masalah,” tuturnya. 

***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah