ZONABANTEN.com - Badan anti-doping dunia (WADA) berikan larangan kepada para atlet selama mengikuti Olimpiade Beijing 2022 agar tidak makan produk daging di China.
WADA mengatakan agar atlet 'sangat berhati-hati' mengonsumsi daging di negara tirai bambu itu karena kemungkinanan besar daging sudah terkontaminasi zat terlarang.
Juru bicara WADA menegaskan para atlet untuk makan di tempat-tempat yang sudah diberikan izin oleh pihak penyelenggara.
Baca Juga: Waspada! Tanda di Mata Ini Bisa Ungkap Jika Seseorang Berisiko Alami Kematian Dini
Rupanya diketahui daging di negara China mengandung kadar steroid clenbuterol yang rendah, yang apabila dikonsumsi atlet akan menghasilkan hasil positif sebagai PED (obat yang meningkatkan performa).
Clenbuterol telah menjadi berita dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa atlet dinyatakan positif PED, dari atlet seni bela diri campuran hingga atlet CrossFit.
Berbagai penelitian menghasilkan jawaban bahwa clenbuterol dapat merangsang jantung dan sistem saraf pusat, mirip dengan epinefrin dan amfetamin.
Tahun 2011, WADA juga merilis pernyataan tidak ada ambang batas dimana zat tersebut dilarang, namun kadar clenbuterol yang rendah dalam sampel makanan sudah dapat mengkontaminasi makanan.
Pernyataan larangan dari WADA ini muncul sebab Badan Anti-Doping Nasional Jerman sudah lebih dulu memperingatkan atletnya untuk menghindari daging dari China dengan segala cara dan mencari makanan alternatif lainnya.
WADA menyampaikan makanan di wisma atlet akan baik-baik saja karena didapatkan dari sumber yang benar.
Badan Anti-Doping dunia ini lebih lanjut mengatakan, sudah jadi tanggung jawab penyelenggara Olimpiade Beijing 2022 untuk menjaga atlet yang akan bertanding.
Kasus sebelumnya pada tahun 2016, Asosiasi Renang China mengeluarkan peringatan kepada dua perenang yang terbukti positif clenbuterol.
Tahun yang sama, terdapat sebuah laporan yang menemukan 27 pengecer daging di Hongkong terbukti telah menjual daging babi yang tercemar/terkontaminasi zat tersebut.***