Ngeri! Risiko Kematian Perempuan Akibat Kanker Serviks Meningkat Karena Pandemi

- 14 Oktober 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi kanker serviks.*
Ilustrasi kanker serviks.* /ISTIMEWA/

Jauh sebelum serangan COVID-19, masalah utama upaya pencegahan kanker serviks di Indonesia, sama seperti kebanyakan negara di Asia (kecuali Malaysia dan Bhutan), adalah vaksinasi HPV belum menjadi program imunisasi nasional.

Biaya vaksinasi HPV relatif mahal – sekitar Rp 1 juta per suntik.

Masalah harga ini menjadikan vaksinasi tersebut sulit dijangkau oleh kebanyakan perempuan Indonesia.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam di Butik LM Hari Rabu 14 Oktober 2020, Penurunan Terbesar Selama 3 Hari Ini

Indonesia memiliki program nasional penapisan (screening) kanker serviks dengan target perempuan usia 30-50 tahun.

Namun, pada 2014-2018, total target populasi yang melakukan penapisan masih kurang dari 8%, jauh dari target penapisan dari total perempuan usia 30-50 tahun sebesar 50%.

Wabah COVID menyebabkan keadaan bertambah buruk.

Setelah pemerintah pusat menyatakan COVID-19 sebagai bencana nasional pada pertengahan April, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jakarta menghentikan aktivitas klinik selama tiga bulan sejak pertengahan Maret.

Baca Juga: Update Harga Emas Batangan ANTAM di Galeri 24 Hari Ini, Rabu 14 Oktober 2020, Naiknya Cuma Sebentar

Ini berarti layanan vaksinasi HPV dan penapisan kanker serviks menjadi tidak tersedia.

Halaman:

Editor: Julian

Sumber: The Conversation Mayo Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x