Ngeri! Risiko Kematian Perempuan Akibat Kanker Serviks Meningkat Karena Pandemi

- 14 Oktober 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi kanker serviks.*
Ilustrasi kanker serviks.* /ISTIMEWA/

Jika vaksinasi HPV tidak segera menjadi prioritas anggaran, dampak penghentian program vaksinasi akan terasa sampai generasi mendatang.

Memanfaatkan teknologi, tapi tidak menjangkau perempuan miskin.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Rabu 14 Oktober 2020, Menghilang, Ishq Mein Marjawan Tak Tayang Lagi

YKI Jakarta telah mengalihkan layanan perawatan paliatifnya ke metode telemedicine.

Penggunaan teknologi dalam memberikan pelayanan kesehatan sangat penting di Indonesia karena Indonesia diyakini memiliki angka kematian tenaga kesehatan tertinggi akibat COVID-19 di dunia.

Seperti yang terjadi secara global, kegiatan edukasi kesehatan telah beralih secara daring.

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak seminar daring berfokus pada pencegahan kanker serviks dan deteksi dini untuk umum.

Baca Juga: Jadwal Acara tvN Rabu 14 Oktober 2020, Ada Tale Of The Nine Tailed, New Journey To West 8 Eps 1

Mereka yang memiliki smartphone, tablet atau komputer dan koneksi internet dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan mudah - sesuatu yang sebelumnya sulit dilakukan karena lokasi dan logistik.

Sayangnya, perempuan miskin yang paling rentan terhadap infeksi HPV dan kanker serviks kebanyakan tidak memiliki akses internet dan perangkat yang mendukung teknologi ini sehingga kecil kemungkinan bisa mengikuti kegiatan tersebut.

Halaman:

Editor: Julian

Sumber: The Conversation Mayo Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah