Jenazah Tokoh Angkatan Darat dan ayah dari delapan orang anak itu dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di Lubang Buaya.
Ke dalam sumur yang sama, dimasukkan pula korban-korban lainnya. Sumur baru ditemukan setelah daerah Lubang Buaya dan sekitarnya dibersihkan dari gerombolan PKI pada tanggal 3 Oktober 1965.
Jenazah-jenazah korban pengkhianatan PKI itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kali Bata Pada Hari Ulang Tahun ke-20 ABRI, dengan upacara militer yang khidmat dan mengharukan.
Setelah gugurnya, pemerintah menganugerahkan kepadanya gelar Pahlawan Revolusi pada tanggal 5 Oktober 1965 berkat pengabdian kepada negara, Ahmad Yani juga memiliki tiga belas buah tanda jasa Darat berkat pengabdiannya tersebut.***