Kapan Awal Ramadhan 2024 Menurut NU? Ini Prediksi Serta Jadwal Penetapan Hari Pertama Puasa

- 2 Maret 2024, 19:11 WIB
Prediksi awal Ramadhan menurut NU
Prediksi awal Ramadhan menurut NU /Pixabay/

ZONABANTEN.com - Menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia memasuki periode antisipasi yang penuh dengan keberkahan dan kecermatan. 

Ramadhan, bulan yang dipandang suci dalam kalender Islam, menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa, meningkatkan kegiatan amal, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Penetapan awal puasa Ramadhan, yang bergantung pada penampakan bulan baru atau hilal, menjadi sorotan utama dalam kesiapan menyambut bulan penuh berkah tersebut. 

Baca Juga: Tina Toon dan 8 Caleg Lainnya Berpotensi Menang Pileg, Ini Hasil Real Count Terkini DPRD DKI Jakarta Dapil 2

Setiap tahunnya, Ramadhan dimulai berdasarkan pengamatan hilal baru, yang sering kali melibatkan prediksi berdasarkan perhitungan astronomi dan pengetahuan tentang siklus bulan.

Namun demikian, karena perbedaan metode pengamatan dan faktor geografis, tanggal awal Ramadhan dapat bervariasi di berbagai wilayah. Hal ini menimbulkan perdebatan yang berkelanjutan mengenai kapan tepatnya awal puasa dimulai.

Lantas, kapan prediksi awal Ramadhan berdasarkan pendapat NU? Menjawab pertanyaan tersebut berikut adalah rincian jadwal lengkapnya.

Prediksi Awal Ramadhan Menurut NU 

Menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan tahun 1445 Hijriah, antusiasme umat Muslim terasa semakin meningkat dengan prediksi awal puasa yang telah dilakukan oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU). 

Dalam pernyataan resminya, Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafat, mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1445 H diprediksi akan bertepatan dengan hari Selasa, 12 Maret 2024 Masehi.

Prediksi ini tidaklah dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan pada pengamatan yang sangat cermat terhadap posisi hilal. 

Dalam proses penentuan awal bulan Ramadhan,  pihaknya menggunakan metode rukyatul hilal, yang mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang dikonfirmasi melalui pengamatan hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

Menurut kriteria MABIMS, tinggi hilal saat Matahari terbenam minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Kakorlantas Gelar Aksi Keselamatan Jalan

Meskipun demikian, penetapan awal Ramadhan tidak hanya bergantung pada perhitungan ilmiah semata. Faktor lain yang memengaruhi proses ini adalah sidang isbat yang diadakan menjelang akhir bulan Syaban. Sidang isbat merupakan forum di mana tanggal awal Ramadhan secara resmi ditetapkan.

Dalam hal ini, pemerintah dan NU sepakat untuk menunggu hasil sidang isbat sebelum mengumumkan tanggal awal Ramadhan secara definitif.

Dengan demikian, prediksi awal Ramadhan 2024 menurut NU dan pemerintah masih bersifat perkiraan, dan tanggal pastinya akan diumumkan setelah hasil sidang isbat. 

Keputusan ini diambil untuk memastikan keselarasan waktu ibadah bagi umat Muslim di seluruh Indonesia, sekaligus menegaskan pentingnya kerjasama antara NU, pemerintah, dan lembaga terkait dalam menentukan awal bulan suci Ramadhan.

Demi memastikan keakuratan prediksi awal Ramadhan, LF PBNU akan melaksanakan rukyatul hilal atau pemantauan awal hilal Ramadhan 1445 H pada Ahad, 10 Maret 2024, yang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1445 H. 

Proses rukyatul hilal akan dilakukan secara serentak oleh LF PBNU di berbagai titik yang telah ditentukan, termasuk di pinggiran pantai yang menghadap ke barat dan di gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang tidak terhalang.

Rukyatul hilal awal Ramadhan direncanakan akan dilakukan di 50 hingga 60 titik rukyat yang tersebar di berbagai wilayah, mencakup zona Indonesia Timur, Tengah, dan Barat. 

Baca Juga: Masjid Raya Bintaro Jaya Bagikan 1000 Gerobak Berkah MRBJ Dorong Pemberdayaan UMKM Tangsel

Proses ini akan melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti petugas Kementerian Agama, Pengadilan Agama, BMKG, dan masyarakat.

Dengan demikian, prediksi awal Ramadhan menurut LF PBNU tidak hanya bersandar pada perhitungan ilmiah semata, tetapi juga melibatkan pengamatan langsung terhadap fenomena alam.

Tradisi rukyat hilal ini menjadi landasan penting dalam menentukan awal bulan suci Ramadhan, sehingga memastikan keselarasan waktu ibadah bagi umat Muslim di seluruh Indonesia.***

Editor: Rahman Wahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah