Network
ZONABANTEN.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memberi peringatan terhadap potensi kerawanan dalam penggunaan media atau alat bantu rekapitulasi suara, yaitu berupa printer dan scanner. Bagja menuturkan banyak yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat tersebut, yang bisa saja dimanfaatkan untuk merekapitulasi suara.
"Pertama berkaitan dengan kondisi TPS, apakah TPS nya teraliri listrik atau tidak. TPS yang tidak teraliri listrik justru akan bermasalah. Kemudian apakah akan mengalami mati listrik," kata Bagja ketika di temui di Jakarta saat menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) pada Rabu, 7 Februari 2024.
Baca Juga: Di Pemilu 2024, KPU Banten Bilang Proses Penghitungan dan Rekapitulasi Suara Butuh Waktu 12 Jam
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa aspek kemampuan sumber daya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga harus menjadi perhatian, dan bisa saja rekapitulasi suara dilakukan secara manual.
"Harus dipastikan oleh KPU bahwa setiap petugas KPPS itu mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan alat printer dan scanner. Karena ini berkaitan dengan rekapitulasi manual yang bisa saja di perbanyak melalui fotokopi." Imbuhannya, memastikan.
Alumnus Universitas Indonesia itu juga memberikan saran agar KPU memberikan pelatihan bahkan pendampingan terhadap petugas KPPS dalam pengoperasian media printer maupun scanner sebagai alat bantu tersebut.
Menurutnya, tidak semua pengguna ataupun petugas dapat dengan baik mengoperasikan media tersebut. Maka dibutuhkan adanya pelatihan.
