Menkeu Sri Mulyani Indrawati Ungkap Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tahun 2023 Tetap Terjaga

- 1 Februari 2024, 14:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ungkap stabilitas sistem keuangan Indonesia tahun 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ungkap stabilitas sistem keuangan Indonesia tahun 2023 /Zalfa’ Dhiaulhaq/Kemenkeu

ZONABANTEN.com – Menkeu Sri Mulyani Indrawati ungkap stabilitas sistem keuangan Indonesia tahun 2023 tetap terjaga. Stabilitas sistem keuangan Indonesia triwulan IV tahun 2024 tetap terjaga, meskipun berada di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasa keuangan global.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta pada Selasa, 30 Januari 2024.

Menurut Sri Mulyani, tahun 2024 menjadi fase yang penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut.

Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang solid dan terjaga menjadikan laju ekonomi domestik masih sangat resilien.

Baca Juga: Ini Langkah OJK untuk Jaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia 

“Kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik secara keseluruhan pada tahun 2023 terjaga baik dan mampu mendukung pemulihan serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebelumnya, selaku Ketua KSSK, Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melakukan rapat berkala KSSK pertama di tahun 2024 pada Senin, 29 Januari 2024.

Pertemuan itu menghasilkan komitmen untuk terus memperkuat koordinasi, sinergi, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi dan berlajutnya ketidakpastian global di tahun 2024.

Selain itu, meningkatkan pula kewaspadaan terhadap kondisi dan dinamika perekonomian domestik dan rambatan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Peran dan Fungsi LPS yang Bermetamorfosis untuk Jaga Stabilitas Keuangan 

“Pertumbuhan ekonomi dunia melambat dengan ketidakpastian di tengah divergensi antarnegara yang semakin melebar. Bank Dunia atau World Bank dalam Global Economic Prospect yang terbit Januari 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat, dari sebelumnya 3 persen pada tahun 2024 menjadi hanya 2,6 ersen year on year tahun 2023, dan kembali menurun melemah menjadi 2,4 persen pada tahun 2024 ini,” jelas Menkeu.

Selain itu, indikator-indikator makro ekonomi seperti inflasi, nilai tukar rupiah, dan cadangan devisa juga stabil.

Keseluruhan faktor tersebut saling terkait dan sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing ekspor, dan mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia.

Secara keseluruhan, indikator-indikator makro ekonomi tersebut menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih relatif baik, didukung oleh berbagai faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang tepat.

“Aktivitas konsumsi masyarakat masih kuat, yang didukung dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali. Juga, penurunan tingkat pengangguran, serta peranan APBN yang secara aktif pada tahun 2023 yang lalu sebagai shock absorber yang terus menjaga daya beli masyarakat kita. Investasi juga mengalami tren penguatan, terutama sejak triwulan 1 tahun 2023. Ini sejalan dengan percepatan untuk penyelesaian berbagai proyek strategis nasional,” tandas Menkeu.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah