Sejarah Hari KORPRI 29 November, Dibuat agar Pegawai Negeri Indonesia Ikut Memelihara Stabilitas Politik

- 29 November 2023, 11:05 WIB
Sejarah singkat dan perkembangan KORPRI, yang dirayakan setiap 29 November
Sejarah singkat dan perkembangan KORPRI, yang dirayakan setiap 29 November /korpri.blitarkab.go.id

Memasuki era RIS, sistem ketatanegaraan menganut sistem multi partai, di mana para politisi dan tokoh partai mengganti, memegang kendali pemerintahan, dan memimpin berbagai departemen yang sekaligus menyeleksi pegawai negeri.

Dominasi partai pemerintahan jadi mengganggu pelayanan publik PNS, yang seharusnya berfungsi melayani masyarakat dan negara, malah menjadi alat politik partai. PNS juga menjadi terkotak-kotak.

Kondisi tersebut terus berlangsung hingga akhirnya dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, di mana sistem ketatanegaraan kembali ke sistem Presidensiil berdasarkan UUD 1945.

Namun, dalam praktiknya, kekuasaan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sangatlah besar. Era ini dikenal dengan Demokrasi Terpimpin.

Sistem politik dan ketatanegaraan diwarnai oleh kebijakan Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme).

Dalam kondisi ini, muncul banyak upaya agar pegawai negeri netral dari kekuasaan partai-partai yang berkuasa.

Baca Juga: Ketahui Makna Lambang KORPRI, Terdiri dari Tiga Bagian Pokok dengan Arti yang Mendalam 

Sistem pemerintahan demokrasi parlementer berakhir dengan terjadinya upaya kudeta oleh PKI dengan adanya peristiwa G-30S.

Pegawai pemerintah banyak yang terjebak dan mendukung PKI. Pada awal era Orde Baru, dilaksanakan penataan kembali pegawai negeri berdasarkan Keppres No: 82 Tahun 1971 tentang KORPRI.

Tujuan dibentuknya KORPRI adalah agar Pegawai Negeri RI ikut memelihara dan memantapkan stabilitas politik dan sosial yang dinamis dalam negara RI. Sayangnya, KORPI kembali menjadi alat politik.

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: KORPRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x