Profil Saldi Isra, Wakil Ketua MK yang Sebut Putusan MK: Peristiwa yang Aneh dan Luar Biasa

- 18 Oktober 2023, 08:31 WIB
Hakim Konstitusi Saldi Isra menilai putusan MK terdapat sejumlah kejanggalan
Hakim Konstitusi Saldi Isra menilai putusan MK terdapat sejumlah kejanggalan /ANTARA/Akbar Nugroho Gumay /

ZONABANTEN.com - Tidak semua Hakim Konstitusi sependapat dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan mengenai soal batas usia calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) dalam perkara no 90/PUU-XXI/2023. Salah satu Hakim Konstitusi yang memiliki pendapat berbeda adalah Saldi Isra. 

Dalam pembacaan dissenting opinion, Hakim MK Saldi Isra menyoroti adanya ketidaksamaan pandangan dalam putusan perkara tersebut. Ia merasa dilema saat harus membacakan pandangan berbeda, karena dalam masa jabatannya sebagai hakim konstitusi selama 6 setengah tahun, ia belum pernah menghadapi kasus yang serupa.

“Sejak saya menjabat sebagai Hakim Konstitusi pada 11 April 2017, baru kali ini saya mengalami peristiwa yang aneh dan luar biasa,” ungkap Saldi, pada Senin, 16 Oktober 2023 melansir dari ANTARA.

Profil Saldi Isra

Melansir dari laman resmi MK, Saldi Isra lahir pada tanggal 20 Agustus 1968 di Solok, Sumatera Barat. Saat ini, ia berusia 53 tahun. Saldi Isra menikah dengan Leslie Annisaa Taufik, dan mereka dikaruniai tiga orang anak dari pernikahan mereka, yaitu Wardah A. Ikhsaniah Saldi, Aisyah ‘Afiah Izzaty Saldi, Muhammad Haifan Saldi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun yang ke 72 Kepada Prabowo

Kisah Unik Namanya

Sejak lahir, putra dari Ismail dan Ratina diberi nama “Sal”. Namun, ketika ia hendak mendaftar di sekolah dasar, kepala sekolah menyoroti bahwa nama itu terlalu pendek. Dengan demikian, Sang Ayah memutuskan untuk menambahkan akhiran “di”, sehingga namanya menjadi “Saldi”. Kemudian, ketika ia berada di kelas 6 SD, ia menambahkan sendiri nama belakangnya dengan “Isra” yang merupakan kombinasi singkatan dari nama kedua orangtua yang dicintainya.

Saldi menjelaskan, “Jadi Isra itu bukanlah tentang kelahiran saya pada malam Isra Miraj, melainkan merupakan gabungan dari nama orang tua saya, yaitu “Is” dari Ismail dan “Ra” dari Ratina. Jadi, “Ismail Ratina” merupakan improvisasi saya tanpa sepengetahuan kedua orang tua saya. Jadi, saya membuatnya sendiri.”

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: MKRI ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah