Saat itu, pintu kos korban diketahui dalam keadaan terkunci. Namun, sang pacar tak kunjung mendapat respon dari korban.
"Pacarnya itu manggil-manggil tapi gak ada respon. Sudah dilempar baju juga ke dalam itu bener-bener enggak gerak sama sekali. Akhirnya pacarnya nelpon saya," jelas Kuncoro rekan kerja korban, di lokasi kejadian.
Akhirnya, Kuncoro pun berinisiatif memanggil ibu kos dan meminta kunci duplikat. Namun, saat diperiksa, ternyata EN sudah tidak bernyawa di dalam kamar indekosnya.
"Akhirnya, memanggil Bu Kos, meminta bantuan untuk membuka pintu kamar, pakai duplikat. Ternyata sudah tidak bergerak sama sekali. Pertama aku deketin tanganku ke hidungnya, nggak ada napas," bebernya.
Kuncoro juga menyebut, bahwa saat ditemukan badan korban sudah dalam keadaan membiru. Hingga kini, belum diketahui motif dan sebab dari kematian korban.
Namun, dari surat wasiat yang ditemukan, korban mengaku sudah lelah menjalani hidupnya. Ia juga menuliskan sejumlah pesan untuk orang tuanya.
Dalam pesan tersebut, EN meminta maaf kepada orang tuanya atas apa yang dipilihnya. Korban menulis, bahwa apa yang dipilihnya saat ini adalah langkah yang tepat.
Bahkan, dalam salah satu surat wasiatnya, ia juga meminta agar orang tuanya serta orang terdekatnya untuk tidak bersedih akan kematiannya tersebut.
Korban juga meminta agar orang-orang tidak mencari tahu sebab kematiannya tersebut. Dirinya mengaku bahagia atas apa yang dipilihnya tersebut.