Sri Mulyani juga menyebut bahwa Indonesia terus berupaya menjaga defisit APBN yang pada tahun 2022 telah berada di bawah 3 persen dengan melanjutkan reformasi fiskal dan mendukung pemulihan dunia usaha dan sektor prioritas serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik Foreign Direct Investment.
Selain itu, Sri Mulyani dan Arkhom Termpittayapaisith juga membahas tentang knowledge sharing sekaligus kerja sama di bidang logistik dan bea cukai.
Mereka sepakat bahwa negara anggota ASEAN perlu menyikapi dengan bijak adanya permasalahan perbankan di Amerika Serikat serta belum meredanya tekanan inflasi seluruh dunia.***